Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

239 Ilmuwan Dunia Klaim Virus Corona Bisa Terbang Lebih dari 2 Meter di Udara

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan terdapat bukti bahwa virus corona kemungkinan menyebar lebih jauh melalui udara.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in 239 Ilmuwan Dunia Klaim Virus Corona Bisa Terbang Lebih dari 2 Meter di Udara
CNN
Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal. 

Peringatan ini digaungkan para ilmuwan kepada pemerintah dunia pasca mulai dibukanya bisnis, perkantoran, restoran, bahkan bioskop.

Surat itu ditandatangani 239 ilmuwan dari 30 negara lebih.

Mereka datang dari kalangan spesialis virologi, epidemiologi, hingga teknik bangunan yang hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases pada Senin lalu.

WHO Konfirmasi Virus Corona Bisa Airbone

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi adanya bukti virus corona bisa menular lewat udara atau airbone.

Hal ini diungkapkan WHO setelah menerima surat dari para ilmuwan yang meyakini virus corona bisa menular melalui airbone.

Di depan awak pers Selasa (7/7/2020), Pimpinan Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Benedetta Alleganzi, mengatakan WHO telah membahas dan bekerja sama dengan banyak ilmuwan terkait klaim airbone ini.

Berita Rekomendasi

"Kami mengakui bahwa ada bukti yang muncul di bidang ini, sebagaimana hal lain berkaitan dengan Covid-19 dan pandemi."

"Oleh karena itu kami percaya bahwa kami harus terbuka terhadap bukti ini dan memahami implikasinya mengenai cara penularan dan juga mengenai tindakan pencegahan yang perlu diambil," kata Alleganzi, dikutip dari CNN

Baca: Batalkan Acara di Inggris, Dirjen WHO Rapat Soal Penarikan Diri Amerika Serikat

Baca: Temuan Virus Corona Menular Melalui Udara, WHO: Kebijakan Jaga Jarak & Pakai Masker Bisa Berubah

Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI)

Ketua Tim Teknis Penanganan Pandemi Covid-19 WHO, Van Kerkhove, mengatakan surat dari para ilmuwan telah menambah pengetahuan tentang pentingnya sirkulasi udara dalam hal penularan corona.

"Kami telah berdiskusi tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode transmisi Covid-19, serta droplet."

"Kami telah melihat fomites. Kami telah melihat fecal oral. Kami telah melihat dari ibu ke anak. Kami sudah melihat binatang ke manusia," kata Van Kerkove.

Kini WHO sedang mengerjakan ringkasan ilmiah terkait perkembangan Covid-19 sampai saat ini.

Van Kerkove mengatakan, mungkin ringkasan ini akan siap beberapa minggu ke depan.

Baca: Temuan Virus Corona Menular Melalui Udara, WHO: Kebijakan Jaga Jarak & Pakai Masker Bisa Berubah

Baca: China Kritik Sikap Amerika Serikat yang Mau Menarik Diri dari WHO

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas