Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gugus Tugas Sebut Ruangan Tertutup Bisa Jadi Penularan Covid-19 Melalui Udara

Sementara untuk Covid-19, Mahardika menyebut virus ini menular lewat udara dalam setting-setting tertentu.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gugus Tugas Sebut Ruangan Tertutup Bisa Jadi Penularan Covid-19 Melalui Udara
Twitter @richdavisphd
Dengan Demonstrasi Sederhana, Ahli Mikrobiologi Buktikan Ampuhnya Masker dalam Menyaring Droplets 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus corona (Sars COV-2) atau Covid-19 yang menyerang pernapasan mulanya menular melalui droplet atau sentuhan pada benda mati, ternyata berpotensi menular melalui udara.

Hal ini pun sudah diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menanggapi hal tersebut, Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof I Gusti Kadek Ngurah Mahardika menjelaskan percikan tersebut adalah yang paling kecil, yang kemudian disebut aerosol.

Namun, virus corona disebutkan Mahardika bukanlah flu aerosol.

"Kalau yang disebut flu aerosol itu menular bersama aliran angin aliran udara, ke mana aliran udara itulah di sana penyakit itu berjangkit," kata Mahardika dalam siaran BNPB, Jumat (10/7/2020).

Baca: Secapa TNI AD Jadi Klaster Baru Covid-19, Pimpinan DPR Minta KSAD Turun Tangan

Baca: Klaster Baru di Secapa AD Bandung, 1.262 Orang Positif Corona hingga Lokasi Diisolasi

Sementara untuk Covid-19, Mahardika menyebut virus ini menular lewat udara dalam setting-setting tertentu.

"Ini biasanya dalam setting ruangan tertutup, ruangan ber-AC, pusat perdagangan, perkantoran, tempat-tempat yang menggunakan ventilasi buatan," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

Di kesempatan yang sama, Tim Pakar Gugasnas lainnya, dr. Budiman Bela, menyebut bahwa bukannya WHO tidak pernah mengatakan potensi penularan Covid-19 melalui aerosol itu ada.

"Namun dalam kondisi yang lebih banyak di rumah sakit, di mana kita mengerjakan prosedur-prosedur medik, yang kemudian menimbulkan aerosol, atau di laboratorium di mana di dalam tempat itu virusnya banyak sekali dan aerosol bisa terbentuk sehingga konstraksi virus semakin tinggi," kata Budiman.

Untuk itu, Budiman menilai bahwa penerapan protokol kesehatan harus ketat dilakukan saat berada di dalam ruangan tertutup seperti yang disebutkan Prof Mahardika.

"Seandainya di tempat tertutup tapi kita menjaga jaeak dan memakai masker, maka kemungkinan penualran itu menjadi jauh lebih kecil. Itu karena pada saat aktivitas mengeluarkam virus, itu akan mengeluarkan cipratan melalui hidung dan mulut, itu akan tertampung oleh masker. Maka saya sarankan tetap gunakan masker," pungkas Budiman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas