Pertunjukan Teater di Jepang Jadi Klaster Baru Covid-19, 800 Lebih Penonton Diminta Tes Swab
Petunjukan teater di Tokyo menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Jepang. Pemerintah meminta 800 lebih penonton menjalani tes Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
![Pertunjukan Teater di Jepang Jadi Klaster Baru Covid-19, 800 Lebih Penonton Diminta Tes Swab](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jepang-corona-999212.jpg)
Produser drama pertunjukan itu 'Werewolf' merilis pernyataan pada Senin (13/7/2020), menghimbau para penonton untuk tes corona.
"Mengikuti sejumlah besar infeksi yang terlihat di antara penonton kami, kami telah diberitahu bahwa semua 800 penonton yang datang untuk melihat pertunjukan telah diidentifikasi sebagai kontak berisiko tinggi," kata Rise Communications di situsnya.
Tokyo terus berjuang menahan infeksi Covid-19, namun arus keluar-masuk perkotaan terus dibuka.
Bandara Internasional Narita rencananya akan beroperasi kembali minggu depan, menjelang minggu liburan.
Tokyo melaporkan 143 kasus baru Covid-19 pada Selasa (14/7/2020).
Selang dua hari sebelumnya, selama empat hari berturut-turut ibukota ini mencatat penambahan kasus lebih dari 200.
Secara keseluruhan, Jepang mencatat sekitar 23.000 infeksi dan hampir 1.000 kematian.
Worldometers pada Rabu (15/7/2020) mencatat 22.220 kasus infeksi di Jepang.
![KJRI Cape Town melepas kepulangan 13 ABK Indonesia kapal ikan Jepang Koryo Maru No. 11 dari kantor imigrasi Pelabuhan Cape Town, Senin (08/06/2020).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kjri-cape-town-melepas-kepulangan-13-abk-indonesia-kap.jpg)
Baca: Mantan Pejabat Kementerian Keuangan Jepang Bunuh Diri, Sang Istri Tuntut Ganti Rugi Rp 15 Miliar
Baca: 400 Perawat di Jepang Mengundurkan Diri Jika Tak Mendapat Bonus Musim Panas
Adapun jumlah korban jiwanya mencapai 982 dengan pasien sembuh sebanyak 18.282.
Meskipun angka Covid-19 di Jepang tidak setinggi negara lainnya, namun Jepang tengah menghadapi resesi ekonomi.
Salah satunya terjadi karena olimpiade yang ditunda, sehingga target peningkatan pariwisata terancam.
Sebuah survei dari Asahi Shimbun menunjukkan bahwa 59 persen responden menginginkan olimpiade ditunda lagi atau dibatalkan.
Asahi Selasa lalu melaporkan bahwa pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan masuk bagi atlet.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.