Vaksin Covid-19 Moderna Tunjukkan Hasil Menjanjikan, Uji Coba Fase 3 Mulai 27 Juli 2020
Pada Selasa (14/7/2020), para ilmuwan pengembang vaksin Moderna mengumumkan vaksin akan menjalani pengujian Fase 3 pada 27 Juli mendatang.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa (14/7/2020), para ilmuwan pengembang vaksin Moderna mengumumkan vaksin akan menjalani pengujian Fase 3 pada 27 Juli mendatang.
Vaksin Moderna yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, merupakan vaksin Covid-19 pertama yang dites ke tubuh manusia.
Perusahaan bioteknologi yang berbasis di Cambridge, Massachusetts ini juga merupakan yang pertama di AS yang mengumumkan perkiraan tanggal uji coba Fase 3.
Adapun pengujian di fase ini akan melibatkan 30.000 orang.
Baca: Imunitas dari Antibodi yang Cepat Melemah Jadi Tantangan Besar dalam Pengembangan Vaksin Covid-19
Baca: Vaksin Moderna Manjur Tingkatkan Antibodi Pasien Covid-19
Namun, setengah dari peserta akan menjadi kelompok kontrol yang akan menerima plasebo.
Uji klinis yang terbilang besar ini diharapkan akan selesai pada Oktober 2020 mendatang.
Tapi, belum ada jaminan apakah vaksin benar-benar aman digunakan manusia hingga waktu yang ditentukan.
Responden yang disuntikkan vaksin diharapkan memiliki kekebalan lebih baik terhadap paparan Covid-19 dibanding responden yang diberi plasebo.
Cara tercepat menguji vaksin ini adalah menyuntikkan ke wilayah yang memiliki kasus Covid-19 tinggi.
Oleh karena itu, para peneliti mengutamakan orang yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 karena lokasi maupun kondisi bawaan.
"Kami berharap peserta (uji vaksin) akan dapat mendaftar di situs mulai 21 Juli," kata jubir Moderna, Ray Jordan dikutip dari NBC.
Moderna adalah perusahaan pertama di AS yang menguji vaksin Covid-19 pada manusia, 16 Maret 2020 lalu.
Baca: Maruf Amin Berharap Vaksin Covid-19 Bisa Tersedia Awal Tahun Depan
Baca: Thailand Ikut Memulai Uji Coba Vaksin Virus Corona, Peneliti Siapkan 10 Ribu Dosis
Lebih lanjut, para responden, baik yang diberikan plasebo dan vaksin, akan diamati selama dua tahun.
Ini dilakukan guna mengetahui reaksi vaksin terhadap tubuh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.