Angka Kecepatan Reproduksi Penularan Virus Corona di DKI Jakarta Meningkat
Anies Baswedan menjelaskan Rt sebesar 1,15 adalah pertanda masih adanya pergerakan kecepatan penularan di tengah masyarakat.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka kecepatan reproduksi penularan virus (Rt) di DKI Jakarta alami peningkatan. Sebelum masa PSBB transisi angka Rt selalu di bawah 1. Namun per tanggal 12 Juli, angka tersebut meningkat menjadi 1,15.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan Rt sebesar 1,15 adalah pertanda masih adanya pergerakan kecepatan penularan di tengah masyarakat. Berkenaan dengan itu seluruh pihak diminta ekstra waspada.
Baca: PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang, Anies Baswedan: Masih Terlalu Berisiko Bila Dilonggarkan
"Rt menjadi 1,15 per tanggal 12 Juli. Nah ini mengalami peningkatan, selama ini kita selalu berada di bawah 1. Sekarang kita berada di atas 1,15 menandakan bahwa ada pergerakan kecepatan penularan. Karena itulah kita harus ekstra waspada," kata Anies yang disiarkan dari kanal Youtube Pemprov DKI, Kamis (16/7/2020).
Tapi menurutnya, peningkatan Rt dari 1 ke 1,15 merupakan angka yang stabil karena tidak alami kenaikan maupun penurunan.
Dalam kesempatan tersebut Anies juga menjelaskan selama lima (5) minggu pertama masa PSBB transisi, positivity rate atau tingkat positif Covid-19 dari tes yang dilakukan konsisten di bawah 5 persen atau sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca: Tingkat Positif Covid-19 Naik Tajam Jadi Alasan Anies Perpanjang PSBB Transisi
Hanya, dalam satu pekan terakhir atau pekan penghabisan, justru positivity rate meningkat di atas 5 persen.
Rinciannya pekan pertama penerapan PSBB transisi per 5 Juni lalu, positivity rate Covid-19 berada di angka 4,4 persen. Pekan kedua menurut ke 3,1 persen. Pada pekan ketiga alami tren kenaikan 3,7 persen, pekan keempat 3,9 persen, dan pekan kelima 4,8 persen.
Namun saat memasuki pekan keenam PSBB transisi, positivity rate Covid-19 naik tajam menjadi 5,9 persen atau meningkat 1,1 persen dari pekan sebelumnya.
Dengan kata lain positivity rate di DKI Jakarta tidak lagi memenuhi standar WHO untuk disebut sebagai daerah yang mampu mengendalikan kasus Corona.
"Tapi di pekan terakhr ini positivity rate kita meningkat menjadi 5,9 persen selama satu minggu ini. Jadi sudah lama kita di bawah 5 persen, tapi seminggu terakhir kita naik di atas 5 persen," jelas Anies.