Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Harus Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan Hadapi New Normal

Satu kunci utama dalam menjalankan new normal adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Masyarakat Harus Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan Hadapi New Normal
istimewa
Diskusi daring (webinar) BEM Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP) dan Forum Pemuda Kalimantan Tengah (FORPEKA) 

Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Stategis (AKSES) Suroto menyampaikan, Indonesia saat ini dalam situasi bonus demografi.

Maka di tengah pandemi ini, pemerintah harus mendorong pemuda untuk mengembangkan usaha-usaha secara stimulan dan semakin kreatif.

Diskusi daring (webinar) BEM Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP) dan Forum Pemuda Kalimantan Tengah (FORPEKA)
Diskusi daring (webinar) BEM Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP) dan Forum Pemuda Kalimantan Tengah (FORPEKA) (istimewa)

“Daya ungkit sangat penting hari ini, dan daya beli masyarakat harus didorong. Apabila daya beli masyarakat berkurang, maka akan sia-sia stimulan ataupun dana yang akan digelontorkan. Jangan sampai bangsa dan negara ini menghadapi situasi yang semakin sulit dan rumit,” ujar Suroto.

Menurutnya, pandemi ini bisa membuat negara mengalami stagflasi.

Yaitu situasi pertumbuhan ekonomi yang stagnan atau negatif, dan ditambah dengan ancaman inflasi.

Maka menurutnya, family economic dan family industri harus segera didorong.

“Belanja pemerintah harus didorong untuk mendukung sektor strategis ini. Kalau hari ini petani belum bisa packaging hasil tani, maka saat ini pemerintah harus memikirkan bagaimana supaya hasil tani yang baru dipetik bisa langsung masuk kaleng atau kemasan,” tegasnya.

Berita Rekomendasi

Suroto menyampaikan saat ini Indonesia harus mendorong proses partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam sektor ekonomi.

Tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama.

Dia pun membeberkan, fenomena yang terjadi di masa krisis 98 maupun krisis 2008, ternyata hanya menghasilkan konsentrasi kekayaan baru bagi kelompok elit saja.

“Ini berbahaya bagi ekonomi kita. Skema-skema ini harus dihentikan. Karena ancaman yang datang tidak hanya ekonomi dan sosial. Tetapi juga ancaman politik,” katanya.

Dikatakan Suroto, untuk menggerakkan sektor pangan, pemerintah harus melakukan akselerasi dengan reforma agraria. Pasalnya, 74% petani Indonesia saat ini adalah buruh tani karena mereka (petani) tidak lagi memiliki tanah.

Baca: Wamendes PDTT Nilai Kebijakan Larangan Mudik Bantu Cegah Penularan Covid-19 di Desa

“Saya kira, reforma agraria tidak bisa hanya sebatas formalitas lagi. Kalau ada hutan sipil, perlu didorong agar ada peraturan-peraturan daerah yang bisa mendorong ekonomi rakyat dan sektor pangan,” kata Suroto.

Pendiri Rumah Milenial Indonesia, Sahat MP Sinurat dalam kegiatan tersebut mengatakan new normal adalah transformasi perilaku untuk menjalankan aktivitas normal yaitu dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas