Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cara Mengoptimalkan Tumbuh dan Kembang Bayi Prematur yang Wajib Orang Tua Ketahui

 Indonesia menduduki posisi ke-5 tertinggi untuk persalinan bayi prematur. Berikut cara mengoptimalkan tumbuh kembang bayi prematur.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Cara Mengoptimalkan Tumbuh dan Kembang Bayi Prematur yang Wajib Orang Tua Ketahui
Tribunnews.com/Rina Ayu
Talkshow peringatan World Premature Day (Hari Prematuritas Sedunia) di RSIA Bunda Jakarta, Rabu (20/11/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia menduduki posisi ke-5 tertinggi untuk persalinan bayi prematur dengan mencapai 657.700 kasus per tahun dari sekitar 4,5 juta kelahiran bayi tiap tahun.  

Bayi prematur penting ditangani dengan tepat dan dilakukan pemantauan tumbuh kembang ke depan. 

Berikut cara mengoptimalkan tumbuh kembang bayi prematur

1. Pantau Tumbuh dan Kembang

Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) menuturkan, pemantauan tumbuh kembang ini sangat penting diperhatikan sampai usia minimal satu tahun dengan pemerhatikan usia koreksi dan usia kronologis. 

Usia kronologis adalah usia yang dihitung sesuai dengan tanggal lahir bayi. 

Berita Rekomendasi

 Sedangkan usia koreksi adalah usia kronologis bayi dikurangi jumlah jeda minggu atau bulan dilahirkan. 

Saat bayi prematur mengalami sedikit keterlambatan tumbuh dan kembang hal itu tentu membuat orang tua khawatir. Namun tetaplah tenang  karena hal itu wajar. 

Misalnya, bayi lahir satu bulan lebih awal, dan usia saat ini adalah 7 bulan.  

Maka, usia koreksinya adalah 6 bulan.  

Baca juga: Penjelasan Dokter Anak soal Gangguan Pencernaan yang Sering Dialami Bayi Prematur

“Jadi kami memantau pertumbuhan dan perkembangannya sesuai usia koreksi. Kami pantau benar-benar perkembangan dan pertumbuhan sampai usia 1 tahun,” kata dia dalam talkshow peringatan World Premature Day (Hari Prematuritas Sedunia) di RSIA Bunda Jakarta, Rabu (20/11/2024). 

Untuk pertumbuhan berat badan itu dipantau sampai usia 2 tahun. Tinggi badan sampai usia 3,5 tahun serta lingkar kepala usia 1,5 tahun. 

“Khusus  berat badan anak berapa pun kekurangan usia dia saat ini pada saat 2 tahun itu harus sama dengan anak 2 tahun yang lahir cukup bulan. Jadi ini yang dikejar,” sebut dia. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas