Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala LBM Eijkmaan Sebut Vaksin dari Luar Negeri Hanya untuk Jangka Pendek

Menurutnya, vaksin dari luar negeri dapat dimanfaatkan selama vaksin dalam negeri belum ditemukan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kepala LBM Eijkmaan Sebut Vaksin dari Luar Negeri Hanya untuk Jangka Pendek
Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof. dr. Amin Soebandrio menyebut penggunaan vaksin dari luar negeri hanya dapat digunakan untuk kebutuhan jangka pendek.

Menurutnya, vaksin dari luar negeri dapat dimanfaatkan selama vaksin dalam negeri belum ditemukan.

"Kita membutuhkan itu (vaksin luar negeri) untuk jangka pendek. Jadi ketika vaksin Indonesia ini belum siap, maka produksi vaksin yang mungkin bisa lebih dulu tersedia bisa diadopsi," ujar Amin dalam diskusi yang digelar Lemhannas, Selasa (21/7/2020).

Vaksin yang berasal dari luar negeri juga harus menjalani uji klinis terlebih dahulu di Indonesia.

Hasil uji klinis bisa cocok atau tidak dengan virus yang beredar di Indonesia.

Baca: Oxford Klaim Vaksin Covid-19 Hasil Penelitiannya Tunjukkan Hasil Positif

Selain itu, ketersediaan vaksin dari luar negeri juga belum tentu dapat memenuhi kebutuhan seluruh warga Indonesia.

"Pasti suplainya tidak akan mencukupi untuk 260 juta penduduk Indonesia," kata Amin.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, Indonesia saat ini telah bekerjasama dengan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan Sinovac bakal melakukan uji klinis tahap ketiga di Indonesia pada awal bulan Agustus.

"Awal Agustus ini seharusnya Sinovac sudah melakukan uji klinis tahap ketiga. Di mana Indonesia adalah salah satu negara yang akan menjadi bagian dari uji klinis tersebut," kata Bambang dalam diskusi webinar, Senin (20/7/2020).

Bambang mengatakan uji klinis tersebut bakal berlangsung hingga bulan Oktober.

Jika setelah uji klinis, vaksin tersebut dinyatakan cocok proses selanjutnya adalah meminta izin dari BPOM.

Selama ini Sinovac, menjalin kerjasama dengan perusahaan BUMN Bio Farma untuk pengembangan vaksin ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas