Kepala LBM Eijkmaan Sebut Vaksin dari Luar Negeri Hanya untuk Jangka Pendek
Menurutnya, vaksin dari luar negeri dapat dimanfaatkan selama vaksin dalam negeri belum ditemukan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof. dr. Amin Soebandrio menyebut penggunaan vaksin dari luar negeri hanya dapat digunakan untuk kebutuhan jangka pendek.
Menurutnya, vaksin dari luar negeri dapat dimanfaatkan selama vaksin dalam negeri belum ditemukan.
"Kita membutuhkan itu (vaksin luar negeri) untuk jangka pendek. Jadi ketika vaksin Indonesia ini belum siap, maka produksi vaksin yang mungkin bisa lebih dulu tersedia bisa diadopsi," ujar Amin dalam diskusi yang digelar Lemhannas, Selasa (21/7/2020).
Vaksin yang berasal dari luar negeri juga harus menjalani uji klinis terlebih dahulu di Indonesia.
Hasil uji klinis bisa cocok atau tidak dengan virus yang beredar di Indonesia.
Baca: Oxford Klaim Vaksin Covid-19 Hasil Penelitiannya Tunjukkan Hasil Positif
Selain itu, ketersediaan vaksin dari luar negeri juga belum tentu dapat memenuhi kebutuhan seluruh warga Indonesia.
"Pasti suplainya tidak akan mencukupi untuk 260 juta penduduk Indonesia," kata Amin.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini telah bekerjasama dengan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan Sinovac bakal melakukan uji klinis tahap ketiga di Indonesia pada awal bulan Agustus.
"Awal Agustus ini seharusnya Sinovac sudah melakukan uji klinis tahap ketiga. Di mana Indonesia adalah salah satu negara yang akan menjadi bagian dari uji klinis tersebut," kata Bambang dalam diskusi webinar, Senin (20/7/2020).
Bambang mengatakan uji klinis tersebut bakal berlangsung hingga bulan Oktober.
Jika setelah uji klinis, vaksin tersebut dinyatakan cocok proses selanjutnya adalah meminta izin dari BPOM.
Selama ini Sinovac, menjalin kerjasama dengan perusahaan BUMN Bio Farma untuk pengembangan vaksin ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.