Luhut: Rapid Test Buatan Lokal Cukup Bayar Rp 75.000
Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan saat ini sudah ada alat tes diagnostik cepat atau rapid test buatan lokal yang harganya Rp 75.000.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan saat ini sudah ada alat tes diagnostik cepat atau rapid test buatan lokal yang harganya Rp 75.000.
Dia meminta masyarakat bisa mengoptimalkan penggunaan rapid test buatan dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan pada alat kesehatan impor.
Baca: 7.894 Penyelenggara Pemilu di Kalimantan Barat telah Rapid Test, 11 Dinyatakan Reaktif
Baca: Menristek: Rapid Test adalah Alat Screening bukan Diagnosis Covid-19
Alat tes cepat lokal ini dibuat oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT). Selain itu, keakuratan rapid test lokal juga sudah teruji.
"Dulu itu dihargai Rp 150.000, sekarang dibuat BPPT Rp 75.000 dengan akurasi 98 persen. Mudah-mudah bisa turun lagi," kata Luhut dalam konferensi pers peresmian RDF di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (21/7/2020).
Dia meminta masyarakat bisa lebih mencintai produk dalam negeri. Kalaupun ada kekurangan, sebaiknya disampaikan dengan cara yang bijak agar bisa terus diperbaiki oleh produsen pembuatnya.
"Jadi, saya pikir kalau kita cinta buatan Indonesia, kita kompak, jangan cari-cari salah, kalau kurang ya pastilah ada yang kurang, enggak mungkin sempurna. Nah itu yang harus kita kritik atau kita sampaikan dengan cara-cara yang santun," kata Luhut.
Ia mengungkapkan, tak mungkin pemerintah menyengsarakan rakyatnya dengan kebijakan yang dikeluarkannya, termasuk dalam kaitannya dengan penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Apalagi Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan kami untik berbuat yang terbaik buat rakyatnya," kata Luhut.
Mantan Dubes Indonesia untuk Singapura ini juga menyinggung pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di mana dirinya didapuk sebagai salah satu Wakil Ketua I Komite Kebijakan.
Luhut menjelaskan, melalui pembentukan komite tersebut, pemerintah fokus melakukan penanganan Covid-19 sekaligus memulihkan perekonomian yang tengah terpuruk.
"Presiden sudah umumkan kemarin, kami sudah dipanggil dilakukan secara terpadu. Jadi penanganan Covid-19 dengan ekonomi, jadi itu akan berseiring," ujar dia.
Oleh karenanya, pada kesempatan tersebut, Luhut kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam beraktivitas. Khususnya dengan cara menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
"Tapi jangan lebay juga. Jangan juga terlalu aneh-aneh. Biasa-biasa saja karena Indonesia menurut hemat saya posisinya masih cukup bagus dibandingkan dengan negara lain" kata dia.
Lebih lanjut, Luhut menyebutkan penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah telah mempertimbangkan berbagai faktor, utamanya faktor geografis. Dengan demikian, Indonesia dinilai mampu menangani Covid-19 secara lebih baik dibanding negara lain.
"Setiap negara memiliki taktik masing-masing, karena tidak sama. Karena kita negara kepulauan, kita tentu perlu caranya sendiri juga untuk mengatasi," ucap dia.
(Sumber: KOMPAS.com/Rully R. Ramli | Editor: Yoga Sukmana, Sakina Setiawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Luhut, Rapid Test Buatan Lokal Cukup Bayar Rp 75.000"