Hadi Pranoto Mengaku Punya Tim Riset Teliti Obat Covid-19, Pengundang Rhoma Irama Salah Satu Anggota
Hadi Pranoto menyebut bahwa anggota tim risetnya meracik obat covid-19 itu salah satunya adalah Abah Surya Atmaja, sosok penhgundang Rhoma Irama.
Editor: Anita K Wardhani
Selain Surya Atmaja, Hadi mengaku, ada juga beberapa profesor yang terlibat di dalamnya.
Mereka adalah para profesor yang bergerak secara kemanusiaan dan memiliki empati terhadap bangsa.
"Jadi kita berkumpul bersama melakukan riset dan kemudian kita kembangkan, alhamdulillah hasilnya sudah ada, tapi tidak semuanya kita buka, baru herbal Covid-19 ini saja yang kita buka," bebernya.
Hadi mengaku ia adalah anak asuh Abah Surya Atmaja. Namun ia tinggal di Jakarta. Sedangkan Abah Surya tinggal di Bogor.
"Tapi seminggu sekali saya datang ke sana untuk itu. Saya kebetulan memang anak asuhnya saja," imbuh Hadi membenarkan keterlibatannya beberapa waktu lalu.
Uji klinis bersama
Tak sampai di situ, pria disebut-sebut profesor dan pakar mikrobiologi itu berharap seharusnya pemerintah pusat khususnya lembaga terkait bisa bekerja sama dalam pengembangan herbal tersebut.
Bukan sibuk mempertanyakan jurnal ilmiah sambil mencibir hasil penelitian tim risetnya tersebut.
"Ini kan harusnya pemerintah atau lembaga terkait, BPOM, Kemenkes. IDI terutama ya sebagai pelaksana pengayom dari dokter-dokter seluruh Indonesia
,kalau memang menanyakan jurnal ilmiahnya dan uji klinis sama saja, ya ujungnya kalau kita melakukan sendiri, tetap saja kami itu kan swasta bukan lembaga itu dan ujungnya juga akan dipertanyakan kembali, mana kredibilitasnya, kan jadi repot," ungkapnya
Hadi menyindir lembaga yang memiliki banyak profesor di dalamnya. Menurutnya, lembaga tersebut seharusnya berpikir lebih efektif dan sportif.
Misalnya, ketika ada temuan obat Covid-19, lembaga itu mengajak untuk melakukan uji klinis bersama.
"Sedangkan hasil vaksin impor yang belum pasti bisa sembuhkan Covid-19, itu pun perlu melakukan uji klinis. Padahal kan itu pembeliannya cukup mahal sekali. Sedangkan kita itu melakukan kegiatan riset tidak meminta anggaran negara," bebernya.
Kendati demikian, Hadi mengakui bahwa memang dirinya bukan anggota Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.
Dia menegaskan bahwa memang benar tidak ada nama apalagi timnya di dalam database IDI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.