Rasakan Kekhawatiran Masyarakat terhadap Covid-19, Jokowi: Saya Tidak Tahu Sebabnya Apa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasakan rasa kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasakan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.
Utamanya terhadap bayang-banyang Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).
Hal tersebut Jokowi ungkapkan saat memimpin rapat terbatas dengan agenda Ratas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (3/8/2020).
"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir."
"Kelihatan masyarakat berada di posisi khawatir mengenai Covid-19," katanya dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
Baca: 3 Pejabat Ini Positif Covid-19 Setelah Bertemu Presiden Jokowi
Baca: Jokowi: Dua Pekan Terakhir, Masyarakat Semakin Khawatir dengan Covid-19
Mantan Wali Kota Solo ini menduga, penyebab kekhawatiran masyarakat tersebut disebabkan oleh sejumlah hal.
Pertama karena kasus terkonfirmasi positif di Indonesia terus meningkat.
"Entah karena kasusnya meningkat, atau terutama menengah atas melihat, karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan, tidak semakin sedikit tapi semakin banyak," imbuhnya.
Jokowi melanjutkan dengan memaparkan sejumlah data terkait penanganan Covid-19 di Indonesia per Minggu (2/8/2020).
Berdsarkan laporannya, diketahui hingga kemarin kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia tembus 111.455 kasus.
"Dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari kematian global. Ini menjadi PR besar kita bersama."
"Sedangkan case recovery rate di negara kita data terakhir 61,9, bagus terus meningkat angkanya," urai Jokowi.
Baca: VIRAL Kisah Dokter Selalu Pakai APD Lengkap tapi Positif Corona hingga Tak Bisa Cium Parfum
Baca: China Laporkan 43 Kasus Baru Covid-19
Arahan Jokowi
Melihat kondisi yang ada Jokowi kemudian memberikan arahan kepada peserta ratas.
Pertama ia meminta penerapan protokol kesehatan serta perubahan perilaku menjadi fokus.
Bahkan Jokowi ingin ada agenda khusus untuk mengkampanyekan hal tersebut.
"Saya ingin fokus saja, fokus kampanye pakai masker 2 minggu, nanti 2 minggu berikutnya jaga jarak atau cuci tangan."
"Tidak dicampur cuci tangan, jaga jarak barengan," bebernya.
Jokowi menilai hal tersebut akan efektif untuk mengedukasi masyarakat kalangan menengah bawah.
Terakhir Jokowi juga menyoroti stimulus ekonomi penanganan Covid-19 yang belum terserap secara maksimal.
Baca: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Lebih Tinggi dari Global, Ini Kata Jokowi
Baca: Demi Naik Pesawat, Anggota DPRD Reaktif Corona Nekat Rapid Test di Tempat Lain agar Hasil Negatif
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.