Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Jiwa Corona Capai 730 Ribu Jiwa, WHO Puji Tindakan 3 Negara Ini Hadapi Covid-19: Ada Harapan

Dirjen WHO melihat 'pucuk hijau harapan' dalam perang virus corona dan memuji 3 negara dalam tindakannya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Korban Jiwa Corona Capai 730 Ribu Jiwa, WHO Puji Tindakan 3 Negara Ini Hadapi Covid-19: Ada Harapan
VOA
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus 

TRIBUNNEWS.COM - Korban jiwa akibat virus corona di dunia mencapai lebih dari 738.000 ribu jiwa.

Bahkan dalam minggu ini, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus memperkirakan jumlahnya akan terus bertambah hingga 750.000 jiwa.

Kendati demikian, di tengah wabah yang menyulitkan, beberapa negara menunjukkan optimisme dalam menghadapi pandemi.

Hingga muncul harapan wabah Covid-19 dapat terkalahkan.

"Saya tahu banyak dari kalian yang berduka dan ini adalah saat yang sulit bagi dunia."

"Tapi saya ingin menjelaskan, ada pucuk harapan hijau dimana pun negaranya, wilayah, dan kotanya, tidak ada kata terlambat untuk membalikkan wabah Covid-19," ujar Dr Tedros pada Senin (10/8/2020), dikutip dari Sky News.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers tentang COVID-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Rabu (11/3/2020). Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, wabah virus corona dikategorikan sebagai pandemi.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers tentang COVID-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Rabu (11/3/2020). Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, wabah virus corona dikategorikan sebagai pandemi. (AFP/Fabrice COFFRINI)

Baca: Pekan Ini Diprediksi Tembus 20 Juta Kasus Covid-19, WHO Masih Optimis Dunia Bisa Kalahkan Pandemi

Direktur jenderal WHO ini lantas memberikan beberapa contoh negara yang menunjukkan harapannya.

Berita Rekomendasi

Seperti Selandia Baru, yang pada Minggu (9/8/2020) kemarin merayakan 100 hari tanpa penyebaran lokal virus corona.

Menurutnya, negara tersebut bisa menjadi contoh bagi dunia.

Selain itu, ia juga meyinggung tindakan yang baik dari Boris Johnson.

Ia menuturkan, tindakan Perdana Menteri Inggris yang memerintahkan wilayah di Inggris Utara kembali dikunci setelah terjadi lonjakan infeksi, patut dipuji.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan Downing Street nomor 10 di London pusat pada 18 Maret 2020, dalam perjalanan ke House of Commons untuk menghadiri Pertanyaan Perdana Menteri (PMQ) Parlemen Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan Downing Street nomor 10 di London pusat pada 18 Maret 2020, dalam perjalanan ke House of Commons untuk menghadiri Pertanyaan Perdana Menteri (PMQ) Parlemen Inggris (Tolga AKMEN / AFP)

Baca: Tim WHO Wawancarai Ilmuwan Wuhan tentang Asal-usul Virus Corona, Apa Saja yang Dibicarakan?

"Selama beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menempatkan wilayah utara Inggris di bawah penguncian sebagai kelompok kasus diidentifikasi."

"Di Prancis, Presiden Emmanuel Macron mewajibkan penggunaan masker di tempat umum dan ruang tertutup sebagai tanggapan atas peningkatan kasus."

"Tindakan yang kuat dan tepat seperti ini adalah kunci untuk mencegah kebangkitan kembali COVID-19 dan memungkinkan masyarakat kembali beraktivitas dengan aman," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas