Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Italia Alami Lonjakan Kasus, Pemakaian Masker di Malam Hari & Penutupan Klub Malam Diberlakukan

Italia kembali mengalami lonjakan kasus hingga berbagai pencegahan kembali diperketat oleh pemerintah.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Italia Alami Lonjakan Kasus, Pemakaian Masker di Malam Hari & Penutupan Klub Malam Diberlakukan
ANDREAS SOLARO / AFP
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Dokter di Italia mengklaim negaranya sudah bebas dari corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Italia mengalami lonjakan kasus virus corona hingga membuat pencegahan yang lebih ketat diberlakukan.

Terbaru, penggunaan masker semalaman menjadi aturan wajib di tempat-tempat umum di Italia.

Klub-klub malam juga telah diperintahkan untuk ditutup.

Adapun, masker harus digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk menjaga jarak antara jam 6 sore dan 6 pagi.

Sementara penutupan klub malam dan ruang dansa juga berlaku bagi mereka yang memiliki tempat di outdoor, seperti pantai dan area umum di hotel.

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun  pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Dokter di Italia mengklaim negaranya sudah bebas dari corona.
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Dokter di Italia mengklaim negaranya sudah bebas dari corona. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Baca: 7 Kota Terlantar di Dunia dan Kisah Menyedihkan di Baliknya, Termasuk Craco di Italia

Kendati aturan diperketat, pemerintah Italia akan memberikan bantuan ekonomi kepada semua tempat yang harus ditutup.

Keputusan itu dibuat selama pertemuan mendesak para menteri dan pejabat lokal pada Minggu (16/7/2020) sore.

Berita Rekomendasi

Hal itu buntut dari 479 infeksi baru dan empat kematian akibat COVID-19 dilaporkan secara nasional, Sky News melaporkan.

Beberapa kasus baru selama minggu terakhir ini dilaporkan berkaitan dengan klub malam.

Para menteri juga mengatakan, peningkatan kasus di seluruh Eropa telah mempengaruhi keputusan mereka untuk memberlakukan pembatasan baru.

Para tenaga medis memakai alat pelindung diri (APD) sebelum bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Para tenaga medis memakai alat pelindung diri (APD) sebelum bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

Baca: Jurnalis Asal Indonesia Cerita Perjalanan Covid-19 di Italia, Ada Xenophobia dan Hoaks Bertebaran

Pada hari Minggu, para wisatawan yang tiba di Bandara Fiumicino Roma dari Kroasia, Yunani, Malta dan Spanyol sekarang sedang di tes virus corona karena banyak kasus dibawa ke Italia dari luar negeri.

Wisatawan dapat di tes di bandara atau dalam waktu 48 jam setelah tiba di kantor kesehatan masyarakat setempat yang lebih dekat dengan rumah atau tujuan mereka di Italia.

Pada hari Sabtu (15/8/2020), kasus harian baru mencapai 600 untuk pertama kalinya sejak Mei.

Italia sebelumnya menjadi negara Eropa yang paling terpukul saat pandemi.

Tetapi kini telah berhasil menekan jumlah kasus dan kematian selama dua bulan terakhir.

Keadaan Italia selama pandemi Covid-19 2
Keadaan Italia selama pandemi Covid-19 2 (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Baca: Imbas Wabah Corona, Italia Bebaskan Sejumlah Bos Mafia dari Penjara

Baca: Kondisi Rumah Sakit Terpadat Kasus Covid-19 di Italia: Ruang Tunggu Bagai ICU

Alessio D'Amato, Komisaris Kesehatan untuk Lazio, wilayah termasuk Roma, mengatakan kekhawatiran meningkat tentang meningkatnya jumlah infeksi.

Terutama saat sekolah akan mulai dibuka kembali pada 14 September, sejak pandemi dimulai.

Namun, pencegahan yang lebih ketat di Italia mendapat banyak protes di kalangan masyarakat.

Manajer klub malam memprotes pembatasan yang dinilai tiba-tiba.

Serikat klub dansa Italia (Silb), mengatakan penutupan klub malam dapat merugikan £ 3,6 miliar (Rp 53 triliun).

Keadaan Italia selama pandemi Covid-19 2
Keadaan Italia selama pandemi Covid-19 2 (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Baca: Kondisi Rumah Sakit Terpadat Kasus Covid-19 di Italia: Ruang Tunggu Bagai ICU

Bahkan, hal tersebut dapat menimbulkan risiko yang lebih besar sebab akan mendorong masyarakat mengadakan rave party ilegal (pesta bebas).

"Kami telah menjadi kambing hitam untuk infeksi di Italia meskipun tidak ada infeksi yang dilaporkan dalam disko mana pun."

"Karyawan kami akan menganggur. Selain itu, saya tidak melihat tindakan penutupan total yang sama untuk bar, restoran, dan pantai."

"Kami hanya melihat kegelapan di depan kami, saya harap mereka ingat telah meletakkan sektor di trotoar," ujar Pierpaolo Paradiso, manajer disko Praja di Gallipoli.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas