34 Keluarga di Kota Bogor Jadi Sumber Penularan Covid-19, Bima Arya: Ini yang Kita Khawatirkan
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengingatkan warganya untuk mewaspadai penularan Covid-19 di lingkungan keluarga.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengingatkan warganya untuk mewaspadai penularan Covid-19 di lingkungan keluarga.
Bima menyebutkan awalnya kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor didominasi kasus luar kota.
Namun, saat ini terjadi fenomena dimana penularan dalam keluarga menjadi kasus tertinggi di wilayahnya.
Baca: Bogor Tuan Rumah Kopdar Perdana Komunitas Peugeot Les Autres
"Justru sekarang peringkat pertama 29 persen sekian itu transmisi lokal penularan di rumah tangga ini yang dari awal selalu kita khawatirkan, orang dari luar kota atau orang yang kerja di Kota Bogor pulang membawa virus kemudian dia tidak bersih-bersih," ujarnya.
Untuk itu kata Bima Arya pada persiapan adaptasi kebiasaan baru selain kewajiban menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan adalah sering membersihkan diri dengan mandi setelah aktivitas di luar rumah.
Baca: Update Pasien Positif Covid-19 di RSKI Pulau Galang Sepekan Terakhir
"Ini perlu kita sebarkan karena kalau kita lihat ketika istri menulari anaknya suami menulari istrinya suami menulari mertua bahkan asisten rumah tangga tertular," ujarnya dalam sambutan peresmian kampanye masif AKB dan Protokol kesehatan di mal Botani Square, Rabu (19/8/2020).
Bima mengatakan data terakhir yang didapatnya dari Dinas Kesehatan adalah satu keluarga menulari 35 orang.
Baca: Positif Covid-19, Seorang Istri di Surabaya Terancam Diceraikan Suaminya
"Jadi barusan tadi saya cek ke bu Kadinkes saat ini ada 34 keluarga, 34 keluarga yang menjadi sumber penularan dengan kasus positif dari 34 keluarga itu 129," ujarnya.
Di lokasi yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Sri Nowo Retno mengatakan terpenting saat ini untuk mencegah penularan adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Ya kalau kita mau melindungi keluarga dan orang yang kita sayangi tetap itu perotokol kesehatan, misal dari luar kota atau berpergian kemudian masuk ke rumah kita kan takut nih bawa virus, takut menularkan orang rumah, nah itu tetap kita harus bersih-bersih jangan langsung berinteraksi dengan anggota keluarga intinya itu protokol kesehataan," ujarnya.
PSBB Proporsional di Bogor, Depok, dan Bekasi Diperpanjang Hingga 31 Agustus 2020
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional di wilayah Kota Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Bekasi hingga 31 Agustus 2020.
Ridwan Kamil mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Jabar Nomor:443/Kep.441-Hukham/2020 tentang Perpanjangan Keempat Pemberlakuan PSBB secara Proporsional di Wilayah Bodebek.
"Pemberlakuan PSBB secara proporsional disesuaikan dengan kewaspadaan daerah di tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan dalam bentuk Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM)," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Achmad melalui keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).
Baca: Ini Cara Pemerintah Lindungi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19
Ia mengatakan dalam Kepgub itu, kepala daerah wilayah Bodebek dapat menerapkan PSBB secara proporsional sesuai dengan level kewaspadaan daerah.
Keputusan perpanjangan PSBB secara proporsional wilayah Bodebek diselaraskan dengan kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang memperpanjang PSBB transisi sampai 13 Agustus 2020.
Keputusan didasarkan juga pada berbagai hasil kajian epidemiologi.
Baca: Jubir Satgas Covid-19 : Daerah Resiko Tinggi Corona Menurun Jadi 29 Kabupaten/Kota
Sementara itu, Wakil Koordinator Sub Divisi Kebijakan dan Kajian Epidemiologi Gugus Tugas Jabar Bony Wiem Lestari mengatakan, peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kawasan Bodebek terus terjadi.
Salah satu faktornya muncul klaster keluarga di kawasan tersebut.
Berdasarkan data PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) pada Selasa (18/8/20) pukul 15:00 WIB, jika diakumulasikan, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dalam tujuh hari terakhir bertambah 666.
Baca: Perpustakaan Hatukau Ambon Diresmikan, Sebelumnya Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
"Ada penambahan kasus yang cukup banyak. Jadi, angka reproduksi efektifnya (Rt) juga naik. Kemudian, ada banyak klaster perkantoran yang sebetulnya mereka berkantor di Jakarta, kemudian menularkan ke anggota keluarga yang tinggal serumah. Jadi klaster rumah tangga. Kemarin cukup banyak kasusnya," ucap Bony.
Menurut Bony, munculnya transmisi rumah tangga (household transmission) terjadi juga di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan New Zealand.
Pembatasan mobilitas masyarakat, menurut Bony menjadi salah satu kunci untuk menekan potensi klaster keluarga.
Pelacakan kontak erat pun harus dilakukan secara masif.
Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.
3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.
4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.
5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.
7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.
8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.
9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.
10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.
11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.
12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.
Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh
Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.
5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.
6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.
7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul 34 Keluarga di Kota Bogor Positif Covid-19, Penularan dalam Keluarga Kini Tertinggi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.