Satgas Penanganan Covid-19 Tunjukkan Data Kasus Aktif dan Angka Kematian, Presentase Denpasar Kecil
Untuk jumlah kematian per 100 ribu penduduk, Satgas Penanganan Covid-19 hanya menyebut bahwa Kota Denpasar berada di peringkat 77.
Penulis: Reza Deni
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menjelaskan soal laporan mingguan sejumlah kota/kabupaten di Indonesia terkait penanganan Covid-19.
Dari laporan terakhir per 16 Agustus, tercatat bahwa Kota Denpasar berprogres sangat baik.
"Kota Denpasar kita melihat angka kematiannya kecil. Meskipun jumlah kasus banyak, dia di peringkat 63 untuk jumlah angka kematian," kata Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, dr. Dewi Nur Aisyah, dalam dialog publik di Graha BNPB, Rabu (19/8/2020).
Namun, meski berada di peringkat 63, tidak disebutkan oleh Dewi berapa jumlah kumulatif kasus kematian di Kota Denpasar.
Bahkan untuk jumlah kematian per 100 ribu penduduk, Satgas Penanganan Covid-19 hanya menyebut bahwa Kota Denpasar berada di peringkat 77.
Baca: Pengendara di Perempatan Pesanggaran Denpasar Hikmad Lakukan Penghormatan pada Bendera Merah Putih
Baca: Obat Covid-19 Banyak Diragukan Pakar, Ini Saran Jubir Satgas untuk Unair Agar Publik Percaya
Data yang ditampilkan hanyalah jumlah kasus kumulatif, di mana Denpasar kasus kumulatif positifnya sebesar 1.496 kasus. Dengan jumlah kasus tersebut, Denpasar berada di peringkat 16 untuk kategori kota/kabupaten.
Dari jumlah kumulatif kasus tersebut, Satgas juga memuji Kota Denpasar soal persentase kasus aktif, atau para pasien Covid-19 yang mendapatkan perawatan baik mandiri ataupun di rumah sakit.
"Kalau kita lihat, ini yang hebat yang bikin saya senang Kota Denpasar, karena kasus aktifnya tinggal 6,84 persen. Ini contoh kota di mana penduduknya banyak, aktivitas tinggi, dan dia masuk 20 besar jumlah kasus yang tertinggi," kata Dewi.
"Tetapi ternyata ketika dilihat angka kasus aktifnya, ini hanya tinggal 6,84 persen. Lain halnya juga kita bisa lihat, di Surabaya juga ada progres, karena kasus aktifnya sudah mulai berkurang tinggal 16,7 persen," pungkasnya.
Adapun di Surabaya jumlah kasus kumulatifnya sebesar 10.800 orang dan menduduki peringkat pertama untuk kategori kabupaten dan kota.