Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDI: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Masih Jauh dari Puncak, Apalagi Turun

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan penularan Covid-19 di Indonesia masih jauh dari puncak.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in IDI: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Masih Jauh dari Puncak, Apalagi Turun
freepik
Ilustrasi Covid-19 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan penularan Covid-19 di Indonesia masih jauh dari puncak.

Hal tersebut menyikapi angka positif Covid-19 di Indonesia yang terus bertambah hingga lebih dari 1.500 perhari.

Menurut Zubairi jumlah kasus corona di Indonesia masih jauh dari pelandaian atau penurunan.

"Setiap hari kita semakin mendekat jumlah kasus positifnya jauh di atas 1500 per hari. Jadi artinya kita masih lama untuk sampai ke puncak. Apalagi mau melandai atau mau turun," kata Zubairi dalam webinar yang disiarkan channel Youtube Katadata Indonesia, Jumat (21/8/2020).

Baca: Klaster Pesta Pernikahan di Pangandaran, Pengantin, Keluarga dan Juru Rias Positif Covid-19

Selain itu, Zubairi menyebut tanda-tanda yang mengindikasikan kenaikan angka positif corona di Indonesia terus terjadi adalah dengan penuhnya tempat tidur atau bed di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.

Zubairi mengaku mendapatkan laporan bahwa di beberapa daerah terdapat laporan banyaknya pasien Covid-19.

Baca: Kurang dari 30 Ribu, Pemeriksaan Spesimen terkait Covid-19 Hari Ini Sebanyak 19.929

Berita Rekomendasi

"Tanda kegawatan bahwa kita masih terus naik itu dari bed di rumah sakit makin penuh. Di Jakarta jelas sekali kemudian kalau di daerah juga banyak sekali sudah ada laporan dari Probolinggo, dari beberapa provinsi yang lain juga makin penuh," ungkap Zubairi.

Dirinya meminta agar kapasitas pengetesan Covid-19 terus ditingkatkan untuk mendeteksi pasien positif.

Menurut Zubairi, peningkatan jumlah tes Covid-19 sangat diperlukan untuk menekan penularan virus ini. Orang yang telah dinyatakan positif dapat segera melakukan karantina sehingga penularan bisa diputus.

"Tes amat sangat penting karena dari tes kita bisa menemukan kemudian karantina. Kemudian yang kontak dari yang positif kita bisa telusuri, kalau positif dikarantina agar penularan putus," kata Zubairi.

Baca: Update Corona 21 Agustus: Angka Suspek Covid-19 di Indonesia Hari Ini Berjumlah 78.877 Orang

Saat ini, menurut Zubairi jumlah tes Covid-19 di Indonesia masih sangat sedikit yakni baru mencapai 20 ribu per hari. Menurutnya angka ideal untuk pemeriksaan Covid-19 di Indonesia harus mencapai 50 ribu per hari.

Zubairi mengungkapkan jika dibandingkan dengan jumlah pengetesan Covid-19 di negara lain, Indonesia masih sangat kecil.

Amerika Serikat telah melakukan pengetesan sebanyak 200 ribu per 1 juta penduduk. Sementara Brazil, India sudah mencapai lebih dari 60 ribu per 1 juta.

149.408 kasus

Berdasarkan data di situs covid19.go.id, kasus positif Covid-19 di Indonesia, Jumat (21/8/2020) bertambah 2.197 orang.

Kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 149.408 orang.

Angka tambahan tersebut menurun ketimbang hari Kamis kemarin yang mencapai 2.266 kasus.

Selain penambahan kasus positif Covid-19, dilaporkan juga ada penambahan pasien Covid-19 yang sembuh berjumlah 2.317 orang.

Baca: Update: 2.197 Orang Positif Covid-19 per 21 Agustus, Total Terkonfirmasi Sebanyak 149 Ribu Kasus

Kini total pasien positif Covid-19 yang sembuh berjumlah 102.991 orang.

Untuk angka kematian akibat Covid-19 saat ini berjumlah 6.500 orang atau 4,4 persen setelah ada penambahan kasus 82 orang dalam 24 jam terakhir.

Baca: 13 Hari Tanpa Kasus Covid-19, China Cabut Aturan Wajib Pakai Masker di Luar Ruangan

Seperti diketahui, pada Kamis (20/8/2020) kemarin, total kasus positif Covid-19 berjumlah 147.211 .

Untuk pasien pasien sembuh berjumlah 100.674 orang dan total pasien meninggal dunia berjumlah 6.418 orang.

Cara Mencegah Penularan Virus Corona

Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.

3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.

4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.

5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.

7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.

8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.

9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.

10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.

11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.

12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.

13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.

Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh

Ilustrasi zona hijau
Ilustrasi zona hijau (https://www.freepik.com/)

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker

1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.

3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).

4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.

5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.

6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.

7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.

8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.

9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas