Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Pangkogabwilhan II Terkait Kenaikan Jumlah Penumpang Transportasi Umum

Jumlah penumpang meningkat sejak jatuh ke titik terendah pada bulan Mei 2020 (66.523 orang).

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pesan Pangkogabwilhan II Terkait Kenaikan Jumlah Penumpang Transportasi Umum
HO/dok.
Staf Ahli Menhub, Cris Kuntadi (kanan) memberi penjelasan kepada Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus (kiri) disaksikan Kadaop Wilayah 8, Fredi Firmansyah di Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat (28/08/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, Marsdya TNI Imran Baidirus mengingatkan naiknya penumpang atau pengguna transportasi umum harus diimbangi dengan diperketatnya pelaksanaan protokol kesehatan.

Terjaminnya pelaksanaan protokol kesehatan akan mendorong pulihnya kegiatan ekonomi.

Karena itu, pihaknya akan melanjutkan kegiatan pemantauan di lapangan untuk daerah di Wilhan II.

Pernyataan itu ditegaskan Imran Baidirus di Jakarta pada Senin (31/08/2020) setelah kembali melakukan pemantauan pelaksanaan protokol kesehatan selama tiga hari di Stasiun Gubeng Surabaya, Stasiun Madiun, Stasiun Yogyakarta dan Yogyakarta International Airport (YIA) pada akhir pekan lalu.

Pemantauan secara incognito dan tanpa pengawalan itu berlangsung selama tiga hari dari Jumat (28/08/2020) hingga Minggu (30/08/2020).

Baca: Pangkogabwilhan II Lakukan Pantauan Lapangan Secara Incognito Terkait Pelaksanaan Protokol Kesehatan

Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus (kanan) dan Staf Ahli Menteri Perhubungan Cris Kuntadi, saat meninjau Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat (28/08/2020)
Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus (kanan) dan Staf Ahli Menteri Perhubungan Cris Kuntadi, saat meninjau Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat (28/08/2020) (istimewa)

Kegiatan itu dilakukan Imran Baidirus bersama Staf Ahli Menhub Cris Kuntadi dan Konsultan Komunikasi Publik, AM Putut Prabantoro.

Selain itu, Imran menyatakan apresiasinya kepada para Kadaop PT KAI yang telah melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat bagi para penggunanya. Para pengusaha transportasi umum terutama darat dan laut diharapkan dapat melaksanakan protokol kesehatan yang ketat juga sebagaimana dilakukan PT KAI.

Berita Rekomendasi

“Harus ada kerjasama yang kuat dan penuh kesadaran antara pemilik dan sopir agar mematuhi protokol kesehatan. Bis antar kota, sebagai misalnya, tetap harus menjamin bahwa calon penumpang yang naik di tengah jalan juga telah melaksanakan protokol kesehatan. Tentu, sekali lagi ini harus ada kerjasama antara pemilik bus dan sopir,” tegas Imran Baidirus.

Baca: PT KCI Mencatat Penumpang KRL Pada Senin Pagi Ini Mencapai 79.790 Orang

Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus mendengarkan penjelasan dari Kadaop 7, Vice President Joko Widagdo bersama Staf Ahli Menteri Perhubungan Cris Kuntadi dan Direktur PT Kereta Api Indonensia (PT KAI) Azahari di Stasiun Madiun, Sabtu (29/08/2020).
Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus mendengarkan penjelasan dari Kadaop 7, Vice President Joko Widagdo bersama Staf Ahli Menteri Perhubungan Cris Kuntadi dan Direktur PT Kereta Api Indonensia (PT KAI) Azahari di Stasiun Madiun, Sabtu (29/08/2020). (Istimewa)

Sekalipun jumlah penumpang kereta api belum kembali ke angka sebelum pandemi, dijelaskan Imran Baidirus lebih lanjut, naiknya jumlah penumpang tiap bulan perlu diantisipasi pengawasannya.

Tentu ini memerlukan kerja keras bagi penyelenggara atau pemilik transportasi serta kesadaran para penumpang.

Hal yang perlu dipahami adalah, kata dia, pulihnya kehidupan ekonomi hanya dapat terjadi jika protokol kesehatan terjamin pelaksanaannya.

Dalam paparannya di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kadaop Wilayah 8 PT KAI, EVP Fredi Firmansyah menjelaskan, jumlah penumpang meningkat sejak jatuh ke titik terendah pada bulan Mei 2020 (66.523 orang).

Baca: Temuan Satgas: Kasus Covid-19 di Kota Besar Berawal dari Transportasi Umum Lalu Menular ke Kantor

Penurunan drastis penumpang kereta api pada tahun 2020 terjadi pada April (119.112 orang), jika dibandingkan pada Januari (1.039.358 orang), Februari (958.854 orang) dan Maret (718.987 orang). Setelah jatuh ketitik terendah pada Mei, kenaikan jumlah penumpang dimulai bulan Juni (120.598 orang), Juli (192.057 orang) dan per 23 Agustus (170.667 orang).

Sementara di Madiun, Kadaop Wilayah 7 PT KAI, Joko Widagdo menjelaskan pada tahun 2020 titik terenda jatuh pada bulan Mei (16.503 orang), yang diawali pada April (38.785 orang).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas