Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

100 Tenaga Kesehatan di Batam Terpapar Covid-19, Paling Banyak Berasal dari Puskesmas

Meski jumlah itu cukup tinggi, namun sampai saat ini belum ada Nakes terpapar Covid-19 yang memiliki gejala berat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 100 Tenaga Kesehatan di Batam Terpapar Covid-19, Paling Banyak Berasal dari Puskesmas
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ilustrasi: Tenaga kesehatan dengan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Manyar Medical Center (RS MMC), Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/6/2020). Adanya pandemi virus corona (Covid-19) membuat masyarakat enggan ke rumah sakit demi mengurangi kemungkinan terpapar Covid-19. Untuk menutup biaya operasional, rumah sakit harus mencari dana pinjaman dan mengajukan penundaan cicilan alat-alat rumah sakit di bank. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Hingga Senin (7/9/2020) kemarin, tercatat sebanyak 100 tenaga kesehatan (Nakes) di Batam terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari jumlah tersebut, persebaran Nakes berasal dari rumah sakit umum sebanyak 41 orang, Puskesmas 43 orang, dan sisanya dari rumah sakit swasta 16 orang.

Angka ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmardjadi, dalam News Webilog Tribun Batam, Senin (7/9/2020) sore.

Meski jumlah itu cukup tinggi, namun sampai saat ini belum ada Nakes terpapar Covid-19 yang memiliki gejala berat.

"Hampir semuanya bergejala ringan, dan cenderung ingin isolasi mandiri saja. Tapi kita di Batam tidak memperkenankan isolasi mandiri. Selama masih ada tempat, tetap kita rawat di rumah sakit," jelas Didi.

Menurut Didi, Nakes tertular tidak di tempat kerja. Mereka diduga kuat terpapar dari lingkungan sosial.

Setelah tertular dari luar, kemudian membawa virus tersebut ke tempat kerja dan menulari rekan-rekan kerjanya.

Baca: Guru Besar FKUI: 80 Persen dari 1.481 Tenaga Kesehatan Indonesia Kewalahan Tangani Covid-19

BERITA REKOMENDASI

Didi mengatakan, kecil kemungkinan Nakes tertular dari pasien yang dirawat karena tenaga medis dan tenaga kesehatan di seluruh faskes sudah mengikuti standar pemakaian APD dengan sangat ketat.

Ia mencontohkan seorang Nakes di ruang laboratorium di Puskesmas yang terpapar virus dari suaminya sendiri di rumah.

"Di tempat kerja, orangnya sangat disiplin, tidak mau melepas APD. Namun ternyata, setelah ditelusuri, ia tertular dari suaminya sendiri," katanya.

Oleh karena itu, Ketua Bidang Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam ini mengimbau para tenaga kesehatan agar mensosialisasikan protokol kesehatan ini di lingkup keluarga dan tempat tinggalnya.

"Keluarga harus kita edukasi agar dalam berkegiatan atau kontak dengan orang lain, menerapkan protokol kesehatan," katanya.


Hingga kemarin, jumlah Nakes yang terpapar juga masih bertambah. Satgas Covid-19 merilis tujuh kasus baru yang dialami oleh Nakes.

Dari tujuh Nakes ini, dua orang merupakan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya di Batam.

Keduanya Nakes wanita berinisial WD (24) dan AD (39).

WD sendiri merupakan close contact kasus nomor 682 di Batam. Sedangkan AD adalah close contact kasus 640.

Sementara lima Nakes lainnya diketahui terpapar dari tempat kerja. Kelimanya adalah KD (39), LMN (34), RA (29), NW (42), dan ASD (35).

Didi mengatakan, tingkat penularan Covid antar-Nakes cenderung menurun dan tidak akan menimbulkan ledakan kasus.

Baca: Amnesty Internasional: Di Tingkat Global Ada 7.000 Tenaga Kesehatan Meninggal Saat Hadapi Covid-19

Hanya saja, kata dia, tertularnya Nakes ini menyebabkan layanan kesehatan kepada masyarakat tidak maksimal karena ada beberapa fasilitas kesehatan (faskes) yang harus ditutup untuk sementara waktu, baik rumah sakit maupun Puskesmas.

Hal lain yang mencemaskan adalah, pertumbuhan kasus Covid-19 masih belum melandai.

Laporan terakhir di Kota Batam, Senin (7/9/2020), masih ada 28 kasus positif sehingga total kasus hingga saat ini berjumlah 800 pasien.

Dari 28 kasus tersebut terdiri dari 8 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.

Dari 28 kasus tersebut, lima di antaranya ASN di lingkungan Pemko Batam, tiga pelajar, satu mahasiswa dan dua pegawai BUMN.

Kondisi ini tentu saja membuat rumah sakit rujukan semakin kewalahan mengingat saat ini saja, jumlah RS yang ada sudah melimpah.

Humas RSBP Batam Oktafian Fajarini (24) mengatakan, naiknya kasus Covid-19 tak bisa dianggap enteng. Hampir seluruh warga Kota Batam, kata dia, sebenarnya sudah mengetahui tentang protokol kesehatan. Hanya saja, banyak yang tidak disiplin mengikuti protokol kesehatan.

"Padahal, mematuhi protokol kesehatan adalah kunci utama memutus mata rantai virus," kata dara cantik yang disapa Okta ini kepada Tribun.

Okta menyebutkan, saat ini yang paling berbahaya itu adalah kategori orang tanpa gejala (OTG) dan saat ini disinyalir jumlahnya cukup banyak di Kota Batam.

"OTG itu bisa ada di mana saja. Bisa temang ngopi, teman kantor, teman bisnis atau siapa saja yang kita tidak ketahui," katanya. (reb/dna/blt/hsu)

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul 100 Tenaga Kesehatan di Batam Terpapar Corona, Diduga Tertular Saat Berada di Rumah

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas