Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gagal Fokus Aspek Implementasi Kebijakan Penanganan Covid-19, Ini yang Terjadi

Masyarakat yang tidak kooperatif membuat negara manapun tidak bisa secara efektif mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gagal Fokus Aspek Implementasi Kebijakan Penanganan Covid-19, Ini yang Terjadi
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Achmad Yurianto, Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit kemenkes. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto menyebut aspek implementasi kebijakan penanganan Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia mengalami gagal fokus.

Saat Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka itu sudah memenuhi kerangka UU nomor 24 tahun 2007 tentang wabah.

Pemerintah, sambung Yuri, kemudian menerbitkan berbagai produk kebijakan untuk mencegah dan memutus rantai penularan virus Covid-19 di tengah masyarakat. 

Seperti memberlakukan Work From Home, Belajar dari Rumah, mewajibkan pengenaan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.

Baca: Wiku: Yang Penting Disiplin, Mau PSBB tidak PSBB, Kasusnya Pasti Terkendali

"Hanya kemudian pada aspek implementasi kebijakan ini yang akhirnya kita gagal fokus menurut saya.Ini kedaruratan kesehatan masyarakat, mohon maaf, bukan kedaruratan kesehatan rumah sakit," ucap Yuri dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network via Aplikasi Zoom, Jumat (11/9/2020).

"Mestinya respon itu di hulu (masyarakat), rumah sakit itu di hilir, tetapi kita terbalik," sambung Yuri.

Gagal fokus implementasi kebijakan penanganan Covid-19 juga dialami Pemerintah Italia.

Berita Rekomendasi

Italia, kata Yuri, kolaps karena masyarakatnya tidak kooperatif menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 dan hanya mengandalkan rumah sakit.

"Demikian juga Amerika serikat yang memiliki dalam tanda petik kapasitas rumah sakit yang demikian besar pun harus collapse karena seperti mengandalkan rumah sakit," ujar Yuri.

Masyarakat yang tidak kooperatif membuat negara manapun tidak bisa secara efektif mencegah penularan Covid-19 di tengah masyarakat. 

"Kalau menunggu semua sakit tidak akan mampu kita sebesar apapun (kemampuan negara dalam hal penanganan medis)," pungkas Yuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas