Menkes: Masih ada 1088 Tempat Tidur Kosong di DKI untuk Rawat Pasien Covid-19 Gejala Sedang
Dalam beberapa hari ke depan ruang isolasi ini akan ditambah sebanyak 1022 tempat tidur. sehingga menjadi 5293 tempat tidur
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Selain menyiapkan fasilitas isolasi untuk pasien bergejala ringan dan tanpa gejala (OTG), pemerintah juga terus memantau ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (RS) untuk merawat pasien dengan gejala sedang dan berat.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa berdasarkan data Minggu 13 September pukul 12.00 Wib, masih ada ketersediaan tempat tidur kosong di RS di DKI.
"Untuk DKI Jakarta masih mampu melakukan perawatan pasien Covid-19 dengan rincian sebagai berikut untuk merawat pasien Covid-19 gejala sedang, masih terdapat ruang isolasi pasien yang kosong berjumlah 1088 tempat tidur dari 4271 tempat tidur," kata Terawan usai rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (14/9/2020).
Jumlah kapasitas tempat tidur untuk pasien dengan gejala sedang tersebut menurut Terawan akan ditambah sekitar 25 persen.
"Dalam beberapa hari ke depan ruang isolasi ini akan ditambah sebanyak 1022 tempat tidur. sehingga menjadi 5293 tempat tidur," katanya.
Selain itu menurut Terawan masih tersedia tempat tidur kosong untuk merawat pasien gejala berat di RS DKI.
Terdapat 115 ruang ICU yang kosong dari jumlah 584 ruang ICU. Jumlah tempat tidur ICU tersebut, juga akan ditambah.
Baca: Presiden Perintahkan Terawan Koreksi Protokol Keamanan Tenaga Medis di Seluruh RS
"Dalam beberapa hari ke depan dapat ditambah sebanyak 138 tempat tidur ICU sehingga total menjadi 722 tempat tidur," pungkasnya.
Sebelumnya ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit menjadi kekhawatiran seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Akmal Taher mengakui, sejumlah Rumah Sakit (RS) melebihi kapasitas batas dalam menangani pasien virus corona.
Untuk itu, pemerintah sedang menyiapkan pengalihan pasien Covid-19 bergejala ringan ke Wisma Atlet yang masih memiliki tempat memadai.
"Jadi memang secara memang beberapa rumah sakit sudah hampir over kapasitas namun sebagian masih ada," kata Akmal dalam diskusi virtual, Sabtu (12/9/2020).
"Sekarang mencoba memilah-milah pasien mana yang bisa kita ada satu-satunya tempat yang masih agak lumayan kapasitasnya hanya di Wisma Atlet," sambung dia.
Meski demikian, pengalihan pasien bergejala ringan ke Wisma Atlet masih juga terkendala akan ketersediaan tenaga medis dan kesehatan.
"Tapi penambahan enggak bisa berapa pun karena kalau nambah tempat tidur bisa nambah cepat tapi sumber daya manusia tak bisa," ucapnya.
Akmal melanjutkan, saat ini pemerintah juga tengah menyiapkan koordinasi dengan rumah sakit agar memprioritaskan pelayanan hanya untuk pasien Covid-19.
"Kita buat kordinasi antar rumah sakit kemudian menyatakan rumah sakit hanya menerima covid. Pengalihan pasien non covid ke rumah sakit lain, betul sudah diambil tindakan yang tak biasa memindahkan pasien yang mau sembuh ke Wisma Atlet karena pasien tak bisa diatur mau kemana," ungkap Akmal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.