Pasien Covid-19 Klaster Warung Soto Lamongan yang Meninggal, Seorang Pria Berusia 60 Tahun
Sejak awal yang bersangkutan menunjukkan gejala mengarah virus corona apalagi pasien tersebut telah berumur 60 tahun sehingga sangat rawan tertular
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Pasien positif Covid-19 dari klaster Warung Soto Lamongan di Kota Yogyakarta meninggal dunia, Minggu (13/9/2020).
Ini kasus meninggal pertama dari klaster tersebut.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, yang bersangkutan merupakan tetangga dari pemilik warung.
Ia telah dinyatakan positif terapar sejak 4 September silam.
"Ya, tetangga yang positif meninggal dunia kemarin malam," ujarnya, Senin (14/9/2020).
Sejak awal yang bersangkutan memang menunjukkan gejala mengarah virus corona apalagi pasien tersebut telah berumur 60 tahun, atau lanjut usia (lansia), sehingga kondisinya sangat rawan.
"Bergejala batuk dan panas, pasien menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit," ujar Heroe.
Baca: Pedagang Soto Lamongan di Yogyakarta Positif Covid-19, Diduga Tularkan ke 8 Pembelinya
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota tersebut menyatakan, saat ini, proses tracing untuk klaster Warung Soto Lamongan sudah dinyatakan selesai, dimana semua yang berhubungan pun telah dilaksanakan swab test.
"Sekarang kasus di Soto Lamongan sudah selesai tracing dan swab test-nya, dengan ada upaya pemantauan untuk blocking. Jadi, tinggal menunggu kesembuhan pasien yang positif saja," terangnya.
Sekadar informasi, sampai dengan hari ini, penularan yang bersumber dari klaster warung soto tersebut telah mencapai 25 orang yakni meluputi pemilik warung, serta anggota keluarganya, pegawai dan pembeli.
Dari total 25 kasus, 10 diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Kasus di Yogyakarta
Pemda DIY mengumumkan tambahan 33 kasus positif Covid-19 pada 14 September 2020.
Tambahan tersebut didapatkan dari pemeriksaan sebanyak 554 sampel dari 520 orang yang diperiksa.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menjelaskan bahwa saat ini total kasus Covid-19 di DIY menjadi sebanyak 1.869 kasus dengan kasus baru tercatat sebagai kasus 1.742-1.874.
Baca: Pedagang Soto Lamongan di Yogyakarta Positif Covid-19, Diduga Tularkan ke 8 Pembelinya
"Distribusi kasus berdasarkan domisili Kota Yogyakarta 6 kasus, Kabupaten Bantul 3 kasus, Kabupaten Gunungkidul 4 kasus, dan Kabupaten Sleman 20 kasus," ujar Berty, Senin (14/9/2020).
Selanjutnya sebaran kasus berdasarkan riwayat yakni skrining karyawan kesehatan 8 kasus, skrining pekerjaan 2 kasus, tracing kontak kasus DIY 13 kasus, perjalanan luar daerah 2 kasus, dan masih dalam penelusuran 8 kasus.
"Jumlah kasus meninggal sebanyak 1 kasus sehingga total kasus meninggal menjadi 53 kasus," ucapnya.
Kasus meninggal tersebut yakni kasus 1.532 laki-laki usia 60 tahun warga Kota Yogyakarta.
Lalu untuk laporan jumlah kasus sembuh sebanyak 23 kasus, sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 1.355 kasus.
Distribusi kasus sembuh berdasarkan domisili Kota Yogyakarta 8 kasus, Kabupaten Bantul 12 kasus, dan Kabupaten Gunungkidul 3 kasus.
Mengenai penggunaan tempat tidur di 27 rumah sakit rujukan Covid-19 DIY pada 14 September 2020 yakni tempat tidur critical tersisa 26 bed (ketersediaan 48 bed, terisi 22 bed) dan tempat tidur non critical tersisa 166 bed (ketersediaan 393 bed, terisi 227 bed).
Data dari Dinas Kesehatan DIY secara umum per 14 September 2020 bahwa jumlah total suspek di DIY adalah 11.966 orang, konfirm sebanyak 1.869 orang.
Sembuh 1.355 orang, meninggal konfirm 53 orang, kasus aktif 461 orang, case recovery rate 72,50 persen, dan case fatality rate 2,84 persen. ( Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pasien Covid-19 Klaster Warung Soto Lamongan di Yogyakarta Meninggal, Penjelasan Gugus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.