Penjelasan Kogabwilhan I soal Peristiwa Angin Puting Beliung Terjang RSKI Pulau Galang
Syafruddin menyebut RSKI Pulau Galang sudah beroperasi normal, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kogabwilhan I Mayjen TNI Syafruddin menjelaskan soal peristiwa angin puting beliung yang menerjang salah satu bagian dari Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Batam pada Rabu lalu.
Syafruddin membenarkan kejadian tersebut.
"Namun, dampak dari angin puting beliung hanya koridor dan teras RSKI yang terkena sehingga tidak mengganggu operasional," kata Syafruddin dalam dialog publik di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Saat kejadian, Syafruddin menyebut kondisi di sana kosong atau tidak ada pasien.
Para pasien pun tak ada yang diungsikan ke mana pun akibat kejadian tersebut.
"Ini bukan tempat perawatan (yang terkena), hanya di koridor depan dan terasnya, yang terjadi secara tiba-tiba. Tentunya ada juga yang panik, karena angin puting beliung tak terlihat tapi terasa," katanya.
Per siang ini, Syafruddin menyebut RSKI Pulau Galang sudah beroperasi normal, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan.
"Itu hanya atap di teras yang terbang. Hanya beberapa meter, dan tempat itu bukan tempat perawatan pasien, jadi hampir tidak bepengaruh," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah pasien RSKI Galang Batam mengaku kaget saat angin puting beliung mendadak menerjang bangunan RSKI Galang di Batam, Rabu (16/9/2020) dini hari.
Suara gemuruh itu membuat para pasien yang sedang menjalani perawatan isolasi kaget dan lari langsung berhamburan.
Baca: Update RSKI Pulau Galang 18 September: 274 Pasien Terkait Covid-19 Masih Dirawat
"Kaget lah kami bang, bayanginlah saat tidur pulas jam 01:00 malam tiba tiba dihebohkan bunyi yang tak biasa kami dengar. Terbangun lah, jadi langsung keluar berhamburan," ujar Wan seorang pasien terkonfirmasi Covid-19 RSKI Galang, saat dihubungi TRIBUNBATAM.id, Rabu (16/6/2020).
Wan yang baru 7 hari menjalani perawatan karantina di RSKI Galang itu menceritakan singkat suasana peristiwa kejadian malam itu.
"Iya bang. Jadi gedung kami kan dibagi-bagi, nah kebetulan gedung A tempat kami menjalani isolasi yang diterjang angin," ujarnya.
Kata dia, peristiwa itu terjadi pada saat ia bersama rekan-rekannya tidur pulas. Tiba-tiba ada harus dibangunkan oleh angin puting beliung.
Akibatnya mereka pun berhamburan keluar berusaha menyelamatkan diri.
Namanya juga terbangun dari tidur, spontan kaget lah menyelematkan diri masing-masing, walau kejadiannya sebenarnya tidak seperti yang kita bayangkan," katanya.