Faisal Basri Tawarkan Jurus Jitu Turunkan Covid-19 dan Naikkan Ekonomi
Sehingga sekalipun kasus aktif sudah menurun dan telah mencapai puncak kurva seperti di Iran, tak ada jaminan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini Indonesia sedang merangkak dan menuju puncak kurva gelombang I Covid-19.
Dan saat ini, Covid-19 telah merambah ke semua provinsi dan 493 (96 persen) dari 514 kabupaten (416)/kota (98).
Kini, kasus baru harian dan jumlah kematian harian masih mengalami peningkatan.
Tambahan kasus baru setiap hari selalu lebih banyak dari jumlah pasien yang dinyatakan sembuh.
Akibatnya, kasus aktif terus naik.
Di saat yang sama fasilitas dan alat kesehatan yang terbatas serta tenaga kesehatan yang kian banyak meninggal dunia dan kelelahan mengancam kenaikan angka kematian.
Baca: Wiku Adisasmito Ajak Semua Warga Jadi Garda Terdepan Lawan Covid-19
Sehingga sekalipun kasus aktif sudah menurun dan telah mencapai puncak kurva seperti di Iran, tak ada jaminan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.
Demikian disampaikan ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri membuka pembicaraan dengan lugas saat menjadi narasumber dalam acara Webinar Nasional Kedua Kelompok Studi Demokrasi Indonesia (KSDI) bertemakan "Strategi Menurunkan Covid-19, Menaikkan Ekonomi" yang dihadiri ribuan partisipan, yang terdiri dari 500 orang melalui aplikasi zoom dan 1.300 peserta melalui live streaming Youtube, Minggu (20/9/2020).
Webinar ini dipandu langsung Ketua Dewan Pembina KSDI, Maruarar Sirait.
Sementara bertindak sebagai narasumber selain Faisal adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Iwa Ariawan dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.
Karena menarik, acara webinar ini berlangsung lima jam dengan tidak ada perubahan jumlah peserta yang signifikan dari awal hingga akhir.
Soal Faisal Basri, Maruarar mengatakan bahwa ia seorang intelektual yang senantiasa menyampaikan data-data dengan lugas dan jujur.
Faisal juga seorang intelektual yang bicara apa yang benar, dan buka apa yang enak didengar.
Kembali kepada penjelasan Faisal, ia mengatakan bahwa kasus aktif ini harus terus dikendalikan.