Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Faisal Basri Tawarkan Jurus Jitu Turunkan Covid-19 dan Naikkan Ekonomi

Sehingga sekalipun kasus aktif sudah menurun dan telah mencapai puncak kurva seperti di Iran, tak ada jaminan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Faisal Basri Tawarkan Jurus Jitu Turunkan Covid-19 dan Naikkan Ekonomi
ist
Ekonom UI Faisal Basri. 

Sementara dari perkembangannya menunjukkan bahwa 50 ribu kasus pertama butuh penyebaran selama 115 hari, sementara kasus menjadi 250 ribu hanya butuh 14 hari.

"Kalau tak ditangani, bisa mencapai 1 juta kasus. Kasus naik, maka angka kematian juga naik. Ekonomi bisa pulih, namun nyawa manusia tak bisa dipulihkan," kata Faisal dengan lugas.

Faisal juga mengatakan bahwa ketika indikator dasar Civid-19 belum stabil atau membaik sedangkan PSBB tidak bisa terus-menerus diperpanjang, maka jalan tengahnya adalah menggencarkan testing-tracing-isolating yang mengidap virus dan yang bebas virus sampai tersedia vaksin. Namun sejauh ini ini testing di Indonesia sangat sedikit.

Selain itu harus menerapkan kewajiban menggunakan masker wajah di ruang publik, menjaga jarak

"Ingat, setiap langkah harus berdasarkan landasan ilmiah serta data yang akurat. Vaksin belum tersedia, dan tak dapat dipastikan kapan tersedia, serta bukan substitusi dari langkah-langkah di atas," jelas Faisal.

Faisal juga menilai bahwa Perppu 1/2020 bukan merupakan payung untuk mengatasi keadaan darurat pandemik coronavirus dengan cara-cara luar biasa, serta bukan juga untuk memperkokoh otoritas Gugus Tugas sehingga menyebabkan koordinasi penanganan lemah, pengelolaan data parah dan tidak menggunakan standar WHO, serta di saat yang sama kurang berbasis ssientific dan data akurat.

"Belum ada Perppu khusus menangani Covid, yang ada Perppu menangani APBN dan sektor keuangan," kata Faisal, sambil mengatakan bahwa virus ini sangat bahaya sekali sehingga butuh panglima perang yang harus full time dan bukan kerja sambilan.

Berita Rekomendasi

Saat ditanya oleh moderator siapa kira-kira nama yang bisa menjadi panglima perang tersebut, Faisal menjawab salah satu contohnya adalah Kuntoro Magkusubroto, yang pernah menjadi Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias, atau siap saja dengan kualifikasi seperti Kuntoro.

"Mungkin bukan Pak Kuntoro-nya, tapi kualifikasi seperti dia yang full time, 24 jam kerja dan itu dipuji secara internasional karena berhasil menanganinya," kata Faisal.

Faisal melanjutkan bahwa Covid-19 merupakan sumber utama ketidakpastian.

Ketua HIPMI Jawa Barat Surya Batara Kartika sedang bertanya.
Ketua HIPMI Jawa Barat Surya Batara Kartika sedang bertanya kepada Faisal Basri. (ist)

Jika pemerintah mampu mengendalikan wabah dengan serangkaian tindakan dan langkah yang terukur serta “jujur” maka akan tumbuh confident masyarakat dan dunia usaha. Masyarakat juga tidak akan menunda belanja atau mengurangi alokasi dana untuk berjaga-jaga.

"Dunia usaha akan segera merealisasikan rencana investasi dan perluasan usaha. Investasi asing kembali mengalir dan turis mancanegara berangsur masuk ke Indonesia tanpa perlu promosi gencar.

Sebaliknya, jika confident kepada pemerintah dalam menangani wabah terkikis, pemulihan kian berlarut-larut sehingga daya tahan perekonomian melemah," jelas Faisal.

Faisal juga menyarankan agar mengarahkan investasi untuk menyongsong ekonomi baru. Misalnya dengan memacu R&D agar inovasi menjamur, meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Investasi juga harus mendukung “langit biru” ramah lingkungan, serta harus berbasis budaya dan bahan baku lokal yang “melimpah” dengan ditopang oleh kebijakan fiskal yang tajir.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas