Oknum Petugas Medis yang Diduga Melecehkan dan Memeras Penumpang Pesawat Diperiksa Polisi
Polda Metro Jaya memeriksa oknum petugas medis yang diduga melecehkan dan memeras penumpang di Bandara Soekarno-Hatta
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya memeriksa oknum petugas medis yang diduga melecehkan dan memeras penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
Insiden ini pertama kali diceritakan seorang warganet yang belakangan diketahui LHI (23).
"Kita sudah lakukan klarifikasi petugas kesehatan pada saat itu yang merupakan petugas kesehatan dari PT Kimia Farma," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9/2020).
Namun demikian, Yusri enggan membeberkan identitas terduga petugas kesehatan tersebut.
Dia menyebutkan penyidik masih mendalami peristiwa tersebut.
Menurut Yusri, kejadian bermula ketika LHI mengunggah kicauan di akun twitter miliknya @listongs.
Dalam cerita itu, LHI mengaku telah menjadi korban pelecehan dan pemerasan yang dilakukan oleh oknum petugas medis di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Baca: Selain Minta Uang Lebih, Oknum Petugas Rapid Test Bandara Soetta Raba Tubuh Wanita hingga Menangis
"Sekitar beberapa hari yang lalu di mana si L ini melakukan cuitan di twitter bahwa pada saat yang bersangkutan mau berangkat ke Nias pada saat itu agar untuk di rapid tes dulu," ungkap Yusri.
Namun, Yusri mengatakan hasil rapid tes LHI ternyata hasilnya reaktif. Selanjutnya, oknum petugas medis tersebut menawarkan bisa mengubah hasil tes rapid tes itu asalkan diberikan sejumlah uang.
"Si petugas kesehatan tawari untuk bisa diubah hasil rapid test nya agar bisa aktif itu. Tetapi dengan syarat harus disiapkan Rp 1,4 juta dan yang bersangkutan melakukan transfer. Tetapi lanjut dari situ dia dilakukan pelecehan," jelasnya.
Lebih lanjut, Yusri mengatakan kepolisian juga telah mencoba memanggil korban agar bisa diklarifikasi terkait kasus tersebut. Namun, korban mengaku tak bisa memenuhi panggilan karena sibuk.
"Identitas dari pemilik akun dan sudah bisa kita temukan. Alamat pengadu ini ada di Bali. Jadi tim Polres Metro Bandara Soetta sudah ada di Bali untuk janjian dengan pengadu dilakukan klarifikasi dan membuat laporan," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, PT. Kimia Farma Diagnostika ikut turun tangan untuk menelusuri kasus dugaan adanya pemalsuan dokumen rapid test dan pelecehan seksual yang dilakukan oknum petugas medis di Bandara Soetta.
Pihaknya mengaku telah menghubungi LHI, korban pemerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oknumnya di Bandara Soekarno-Hatta tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Dirut PT. Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadillah Bulqini.
Ia memastikan akan membawa kasus ini ke jalur hukum.
"PT. Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji Rapid test, pemerasan dan tindak asusila intimidasi," ujar dia dalam keterangan persnya, Sabtu (19/9/2020).
Hal tersebut dipastikan setelah pihak PT. Kimia Farma Diagnostika melakukan investigasi internal terhadap pelaku.
Namun demikian, Adil belum menjelaskan kapan oknum tersebut akan dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kronologi
Saat melakukan pemeriksaan rapid test, hasil pemilik akun @listongs reaktif.
Terduga pelaku yang merupakan oknum dokter itu kemudian menawarkan untuk mengubah hasilnya menjadi non-reaktif.
Hal itu dilakukan agar @listongs bisa tetap pergi dengan pesawat.
Setelah data reaktif diganti, akun @listongs menulis bahwa dokter tersebut meminta imbalan uang.
Sang dokter juga melakukan pelecehan seksual terhadap pemilik akun.
Namun, ia mengaku tidak bisa melawan karena berada di tempat sepi dan waktu masih dini hari.
Selain itu, ia juga mengaku trauma dengan kejadian yang dia alami.
Meski bertempat tinggal di Bali, LHI berniat untuk membuat laporan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta atas kejadian tersebut agar tidak ada lagi korban pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta.
Dia juga berharap agar wanita yang melakukan perjalanan sendiri untuk tetap berhati-hati dan segera mencari tempat aman apabila mulai ada gelagat mencurigakan dari orang sekitar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.