Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Covid-19 WNI di Luar Negeri: Total 1.425 Positif, 1.002 Sembuh, 120 Meninggal

Hingga Senin (21/9/2020) pukul 08.00 WIB, tercatat total 1.425 WNI terpapar Covid-19 di luar negeri, 1.002 kasus telah dinyatakan sembuh.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Update Kasus Covid-19 WNI di Luar Negeri: Total 1.425 Positif, 1.002 Sembuh, 120 Meninggal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah kembali memperbarui data kasus Covid-19 yang dialami Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Hingga Senin (21/9/2020) pukul 08.00 WIB, tercatat total 1.425 WNI terpapar Covid-19 di luar negeri.

Dikutip dari Twitter @Kemlu_RI, sebanyak 1.002 kasus telah dinyatakan sembuh.

Sedangkan 120 WNI tercatat meninggal dunia akibat Covid-19.

Sebanyak 303 WNI kini dalam perawatan.

Baca: Donald Trump Berharap Vaksin Covid-19 yang Tersedia untuk Setiap Warga AS Bisa Diproduksi April 2021

Dari data yang diunggah, kasus WNI terpapar Covid-19 di luar negeri paling banyak berada di Arab Saudi.

Total terdapat 211 WNI terkonfirmasi Covid-19.

Berita Rekomendasi

Sebanyak 55 orang dinyatakan sembuh dan 72 meninggal dunia.

Kemudian di Qatar jumlah WNI yang terpapar Covid-19 berjumlah 135 orang.

Sebanyak 117 dinyatakan sembuh dan 1 meninggal dunia.

Lalu di Kuwait, jumlah WNI yang terpapar mencapai 122 orang.

Sebanyak 110 dinyatakan sembuh dan 3 meninggal dunia.

Baca: Konsul Haji: Izin Pembukaan Umrah Belum Diumumkan Secara Resmi oleh Arab Saudi

Sementara kasus tinggi juga tercatat di Malaysia.

Data yang dihimpun menyebut 168 WNI di Negeri Jiran terpapar Covid-19.

Sebanyak 52 orang sudah dinyatakan sembuh dan 2 meninggal dunia.

Adapun WNI yang berada di kapal pesiar, total 185 orang positif Covid-19.

Sebanyak 170 sembuh dan 6 meninggal dunia.

Kebijakan Sejumlah Negara Eropa

Sementara itu beberapa negara di seluruh Eropa telah mengambil tindakan tegas setelah lonjakan infeksi terjadi.

Beberapa pembatasan digencarkan di beberapa kota terbesar di seluruh Eropa.

Negara-negara yang memberlakukan tindakan lebih ketat di antaranya Spanyol, Yunani, Denmark, dan Prancis.

Di Italia sendiri, otoritas kesehatan telah memperingatkan bila rata-rata usia pasien virus corona semakin meningkat.

Ilustrasi foto suasana sebuah rumah sakit di Spanyol, 15 April 2020 di tengah lockdown untuk melawan penyebaran coronavirus COVID-19. Seorang mahasiswi menjadi penyebab satu kota terkena lockdown setelah sang mahasiswi pulang ke kampungnya.
Ilustrasi foto suasana sebuah rumah sakit di Spanyol, 15 April 2020 di tengah lockdown untuk melawan penyebaran coronavirus COVID-19. Seorang mahasiswi menjadi penyebab satu kota terkena lockdown setelah sang mahasiswi pulang ke kampungnya. (BORJA PUIG DE LA BELLACASA / AFP / LA MONCLOA)

Baca: Peneliti Temukan Tes Air Liur Dapat Deteksi Virus Corona, Disebut Sama Andalnya dengan Tes PCR

Pasian berusia lebih lanjut yang berisiko, lebih banyak dirawat di rumah sakit bahkan mengalami kematian.

Infeksi terus meningkat di sebagian besar Eropa selama dua bulan terakhir.

Lebih dari separuh negara Eropa mengalami peningkatan lebih dari 10 persen dalam dua minggu terakhir.

Berikut kabar terbaru negara-negara Eropa yang mengalami lonjakan Covid-19, dikutip Sky News:

1. Spanyol

Pada Jumat (18/9/2020), penduduk Madrid mulai memberlakukan lockdown kembali.

Mereka harus membutuhkan alasan jelas bila harus meninggalkan rumah.

Tempat umum seperti taman akan ditutup kembali, toko-toko serta restoran juga harus bekerja dengan kapasitas setengahnya.

Hal itu dilakukan lantaran penularan Covid-19 terus meningkat di ibu kota Spanyol.

Anggota Unit Kedaruratan Militer (UME) melakukan desinfeksi umum di di fasilitas perawatan lanjutan Sant Antoni di Barcelona. Spanyol. Jum'at (27 Maret 2020).  Korban tewas di Spanyol melonjak lebih dari 4.800 hari ini setelah 769 orang meninggal dalam 24 jam, dalam angka rekor satu hari untuk kematian, kata pemerintah. Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia, dan sejauh ini menderita 4.858 kematian, sementara jumlah kasus melonjak menjadi 64.059. (AFP/Josep LAGO)
Anggota Unit Kedaruratan Militer (UME) melakukan desinfeksi umum di di fasilitas perawatan lanjutan Sant Antoni di Barcelona. Spanyol. Jum'at (27 Maret 2020). Korban tewas di Spanyol melonjak lebih dari 4.800 hari ini setelah 769 orang meninggal dalam 24 jam, dalam angka rekor satu hari untuk kematian, kata pemerintah. Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia, dan sejauh ini menderita 4.858 kematian, sementara jumlah kasus melonjak menjadi 64.059. (AFP/Josep LAGO) (AFP/JOSEP LAGO)

Baca: Dua Peneliti Indonesia Ikut Teliti Vaksin Covid-19 di Inggris

Padahal mereka telah memberlakukan pembatasan jam malam dan membatasi interaksi kelompok maksimal 10 orang.

Kini, Spanyol memiliki jumlah infeksi virus corona baru tertinggi di Eropa.

Dengan tingkat penularan di Madrid lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional.

Bahkan Spanyol mencatat 239 kematian akibat virus corona pada Kamis (17/9/2020) lalu.

Angka itu merupakan rekor korban harian tertinggi sejak kasus mulai meningkat lagi pada awal Juli.

2. Prancis

Di Prancis, yang juga mengalami lonjakan infeksi baru-baru ini, pembatasan lebih ketat telah diberlakukan di kota selatan Nice.

Di kota itu, pertemuan lebih dari 10 orang dilarang, sedangkan ruang publik dan bar juga diberlakukan jam malam.

Hampir 14.000 kasus baru tercatat pada Jumat lalu.

Angka tersebut merupakan rekor harian tertinggi di Prancis sejak dimulainya pandemi.

Akibatnya, Yunani memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di wilayah Athena.

Staf medis di Mulhouse, tempat Prancis pertama kali mendeteksi lonjakan kasus, memindahkan seorang pasien ke rumah sakit.
Staf medis di Mulhouse, tempat Prancis pertama kali mendeteksi lonjakan kasus, memindahkan seorang pasien ke rumah sakit. (AFP via SCMP)

Baca: Hasil Studi: Bicara dengan Tenang dan Lebih Pelan Bisa Mengurangi Penyebaran Covid-19

Pihaknya juga meningkatkan pengujian dan menciptakan hotel untuk karantina para pasien.

Mulai 21 September hingga 4 Oktober, pertemuan lebih dari sembilan orang akan dilarang di ibu kota, kecuali di restoran, bar, dan kedai kopi.

Adapun sekitar 339 infeksi baru dilaporkan di Yunani pada Jumat lalu, dengan hampir setengahnya di wilayah Athena.

Secara total, ada sekitar 14.000 kasus yang dikonfirmasi dan 327 kematian di seluruh negeri.

3. Denmark

Denmark telah menurunkan batas pertemuan publik menjadi 50 orang dari 100 orang.

Otoritas setempat juga memerintahkan bar dan restoran agar tutup lebih awal.

Tenda triase dipasang di luar rumah sakit militer Madrid.
Tenda triase dipasang di luar rumah sakit militer Madrid. (Sky News)

Hal itu dilakukan setelah negaranya mencatat 454 infeksi baru pada Jumat lalu.

4. Islandia

Sementara itu, Islandia juga mengalami lonjakan kasus virus corona.

Akibatnya, mereka telah memerintahkan penutupan tempat hiburan dan bar di kawasan ibu kota selama empat hari mulai 18 September.

5. Italia

Italia, yang pernah menjadi episentrum Covid-19 di Eropa, tidak mengalami peningkatan infeksi yang besar seperti di beberapa negara tetangganya.

Tetapi pejabat kesehatan telah memperingatkan anak muda mulai menulari anggota keluarga yang lebih tua.

Kini usia rata-rata kasus positif pada minggu lalu di angka 41 tahun, padahal usia 30-an tercatat pada bulan Agustus.

Baca: WHO Lapor Rekor Baru Peningkatan Kasus Harian Covid-19 di Dunia: Naik Lebih dari 307.000

Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah kasus Covid-19 di Eropa kini melebihi yang dilaporkan pada Maret.

"Angka-angka kasus September harus menjadi peringatan bagi kita semua."

"Meskipun angka-angka ini mencerminkan pengujian yang lebih komprehensif."

"Itu juga menunjukkan tingkat penularan yang mengkhawatirkan di seluruh wilayah," ujar Direktur regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge dalam konferensi pers.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas