Bupati Berau Muharram Gugur Karena Corona, 11 Hari Sebelumnya Sempat Unggah Video Kabarnya
Sebagai informasi, Bupati Berau Muharram sebelumnya sempat diketahui terkonfirmasi positif.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN -- Bupati Berau, Muharram dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (22/9/20).
Muharram menjadi satu dari sekian kepala daerah di Indonesia yang meningga karena covid-19.
Informasi ini dibenarkan oleh Direktur RS Pertamina Balikpapan, Khaeruddin. Tempat di mana Bupati Berau, Muharram, dirawat.
"Betul, Bupati Berau Muharram meninggal dunia pukul 16.45 Wita," ujar Khaeruddin melalui pesan singkatnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (22/9/2020).
Sebagai informasi, Bupati Berau Muharram sebelumnya sempat diketahui terkonfirmasi positif.
Baca: Gejala Covid-19 yang Dirasakan Nunung, Sempat Telepon Adik Cerita Kondisi Tubuhnya
Ia terkonfirmasi positif usai melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dalam rangkaian dirinya mengikuti Pilkada Berau 2020.
Pada 11 hari sebelumnya sempat unggah video kabarkan kondisinya
Bupati Berau, Muharram meninggal dunia hari ini, Selasa 22 September 2020 di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan ( RSPB ).
Bupati Berau, Muharram jalani perawatan di RSPB setelah terpapar covid-19 dan dinyatakan positif covid-19, 11 hari lalu, Muharram sempat mengunggah video yang mengabarkan kondisinya.
Baca: Hari Ini Kenaikan Kasus Covid-19 Sebanyak 8,4 Persen Dalam Sepekan, Tertinggi di 5 Provinsi
Kabar duka meninggalnya Bupati Berau, Muharram disampaikan oleh Direktur RSPB, Khaeruddin.
"Betul, Bupati Berau Muharram meninggal dunia pukul 16.45 Wita," ujar Khaeruddin melalui pesan singkatnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (22/9/20).
Leboh lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menjelaskan, "Pukul 16.08 Wita kami menerima telepon dari Direktur RSPB bahwa kondisi Bapak Bupati Berau menurun," ujarnya, Selasa (22/9/20).
Selanjutnya pukul 17.12 Wita, wanita yang kerap disapa Dio ini kembali menerima telepon dari dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).
Bahwasannya informasi tersebut berkaitan dengan kabar meninggalnya Bupati Berau meninggal di ICU RS Pertamina Balikpapan.
Baca: KSPI Sebut Jumlah Pengangguran Meningkat Saat Pandemi Covid-19: PHK Tak Lagi Sesuatu yang Sakral
"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Kadinkes Berau dan keluarga melalui dokter yang mendampingi almarhum dari IDI Berau," imbuhnya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai pemakaman Bupati Berau, Khaeruddin tak bisa berkomentar banyak.
Sebab saat ini terkait hal tersebut masih menjadi hal bahasan musyawarah keluarga yang saat ini juga berada di RSPB.
"Ini keluarga berembug, ada wacana mau dibawa ke Berau, saya baru ditelpon Kadinkesnya, karena masih ada prosedur juga yang harus dilewati," katanya.
Selama menjalani perawatan di RSPB, Bupati Berau sempat mengunggah sejumlah foto dan video yang mengabarkan kondisinya.
Tercatat 11 hari sebelumnya, Bupati Berau Muharram sempat kabarkan kondisinya.
Dalam videonya, Muharram menuliskan:
Assalamualaikum wr wb.
Alhamdulillah selama mendapatkan perawatan selama dua hari ini, kondisi kesehatan saya membaik. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, dan masyarakat Berau, yang mendukung, memberi perhatian serta mendoakan kesembuhan saya. Semoga Allah membalas kebaikan semuanya. Aminnn...
Terima kasih juga untuk Pak Wabup, Kajari, Dandim, Kapolres, Walikota Balikpapan dan lain-lain.
Pesan saya kepada masyarakat Berau, tetap patuhi protokol kesehatan, gunakan masker, dan rajin mencuci tangan. Semoga wabah ini cepat berlalu.
Bupati Berau, Muharram terpapar covid-19 ini diketahui seusai melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan dalam rangkaian dirinya mengikuti Pilkada Berau 2020.
Muharram juga sempat mengunggah pernyataan dirinya terpapar covid-19 di akun Instagramnya.
Dalam unggahannya, Muharram menyampaikan
"Mohon Doa dan Dukungannya
Assalamualaikum wr wb...
Sebelumnya saya mengucapkan permohonan maaf atas kelalaian kami kepada seluruh masyarakat Berau atas kabar yang kurang baik ini.
Setelah saya melakukan uji kesehatan di RSKD Balikpapan, hasil yang diterima bahwa saya positif covid19. Terpaparnya saya dikarenakan seringnya berinteraksi dengan seseorang.
Oleh sebab itu, menghimbau kepada rekan-rekan yang merasa pernah berinteraksi dengan saya untuk segera memeriksakan diri agar tidak terjadi penyebaran yang lebih luas.
Untuk hal ini, saya mohon dukungan dan doa agar segera kembali pulih dan bisa kembali bekerja untuk masyarakat. Saat ini saya akan melakukan terapi dan pengobatan di Balikpapan dahulu untuk segera kembali pulih.
Amiin..."
"Untuk tracking yang kita lakukan untuk bagian Maratua sejak Bupati pulang dari sana kita sudah lakukan pemantauan.
Alhamdulillah sejauh ini hanya ada satu pegawai Puskesmas terlapor ada semacam radang tapi setelah dikasi terapi dan obat gejalanya sudah tidak ada," jelas Iswahyudi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/9/2020).
"Termasuk pejabat yang ada di Berau maupun pejabat Kaltim yang ikut ke Maratua clear melaporkan tidak ada gejala, dan mudah-mudahan ini tidak ada penyebaran baru," pungkasnya.
Selain di Maratua, Iswahyudi menyebutkan tracking juga dilakukan dilingkungan kantor Bupati dan beberapa kampung yang tercatat pernah dikunjungi orang nomor satu di Berau itu dalam rentang waktu tanggal 2 September sampai sekarang.
"Yang kedua kita lakukan tracking termasuk di kantor Bupati, kemudian beberapa tempat seperti Kampung Suaran, Pegat Bukur juga kami tracking dan mencari potensi mana saja sehingga jika ada gejala bisa kita lakukan pencegahan dengan cepat," jelasnya.
Sempat Dampingi Menteri KKP
Lebih lanjut Iswahyudi menyampaikan potensi Bupati terpapar virus Covid-19 ada beberapa tempat termasuk saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo saat mengunjungi pulau Maratua pada tanggal (1/9/2020) lalu.
"Soal dimana Bupati kena ini masih kita dalami, yang jelas periodenya sejak tanggal 2 jelas bahwa menteri KKP itu betul terkonfirmasi Positif sehingga punya potensi beliau tertular di Maratua meskipun pada saat itu dilakukan swab namun hasilnya negatif," imbuhnya.
"Kemudian potensi kedua beberapa hari yang lalu sebelum berangkat ke Balikpapan juga punya potensi tertular apakah dalam rentang waktu itu dengan siapa saja kontak sehingga itu juga memungkinkan, terlebih beberapa hari belakangan Bupati banyak kesibukan," ungkapnya.
Lanjut Iswahyudi mengatakan potensi tertular saat di Maratua lebih jelas dengan adanya kabar jika Menteri juga terkonfirmasi positif, sementara di tempat lain masih abu-abu karena masih dilakukan tracking dengan siapa Bupati pernah kontak langsung.
"Yang jelas pada saat beliau wawancara beliau nampak tidak sehat, tandanya sudah lebih dari 3 hari beliau terpapar sehingga efeknya sudah kelihatan," tutupnya. (Amalia Husnul Arofiati)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Bupati Berau, Muharram Meninggal Dunia, 11 Hari Lalu Sempat Unggah Video Kabarkan Kondisinya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.