Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Ditarik, Pori-porinya Lebar, Scuba dan Buff Bukan Masker, Ini Jenis yang Memenuhi Syarat

Kementerian Kesehatan hanya merekomendasi tiga jenis masker yang efektif mencegah penularan Covid-19. Tidak ada scuba dan buff dalam daftar tersebut.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jika Ditarik, Pori-porinya Lebar, Scuba dan Buff Bukan Masker, Ini Jenis yang Memenuhi Syarat
GRID.ID
masker scuba tidak disarankan 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan hanya merekomendasi tiga jenis masker yang efektif mencegah penularan Covid-19.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto mengatakan, tigas jenis itu yakni masker N95, masker bedah, dan masker kain.

“Tidak ada masker buff atau masker scuba, karena begitu masker tersebut ditarik pori-porinya akan terbuka lebar. Masker tersebut tidak memenuhi syarat,” katanya, Senin (21/9/2020).

Ia melanjutnya, masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff. Setidaknya penggunaan masker kain harus dua lapis.

Baca: Ditinggalkan Saat Terjaring Razia Masker di Batam, Remaja Ini Langsung Nyatakan Putus dengan Pcar

Baca: Meski Masker Kain 3 Lapis Lebih Aman dari Scuba, Tapi Bisa Berbahaya Jika Salah Saat Mencucinya

Warga beraktivitas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dengan memakai masker scuba, Jumat (18/9/2020). Pemerintah mengimbau warga untuk tidak menggunakan masker scuba dan buff karena efektivitas hanya sebesar 0-5 persen. Warga dianjurkan untuk menggunakan masker yang efektif menahan droplet seperti masker kain. Tribunnews/Herudin
Warga beraktivitas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dengan memakai masker scuba, Jumat (18/9/2020). Pemerintah mengimbau warga untuk tidak menggunakan masker scuba dan buff karena efektivitas hanya sebesar 0-5 persen. Warga dianjurkan untuk menggunakan masker yang efektif menahan droplet seperti masker kain. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Lapisan kain bagian dalam masker dapat menyerap cairan dari mulut kita. Gunakan masker kain selama maksimal 3 jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih," terang Yurianto.

Kemenkes pun mengimbau masyarakat untuk memakai masker yang baik dan bahan yang benar.

Berita Rekomendasi

"Masker menjadi salah satu cara mencegah penularan COVID-19 yang efektif. Namun tidak sembarangan masker bisa dipakai, tapi harus diperhatikan tingkat kerapatan pori-pori dan waktu pemakaian masker," jelas dia.

Baca: VIRAL Video Tenaga Medis Covid-19 Merasa Kesakitan Saat Melepas Masker, Hampir Nangis karena Perih

Infografis Masker Scuba dan Buff Kurang Ampuh Cegah Covid-19. TRIBUNNEWS/Akbar Permana Putra
Infografis Masker Scuba dan Buff Kurang Ampuh Cegah Covid-19. TRIBUNNEWS/Akbar Permana Putra (TRIBUN/Akbar Permana Putra)

Risiko Penularan Semakin Menurun Jika Gunakan Masker Baik dan Benar

Tingkat risiko penularan Covid-19 semakin menurun jika penggunaan masker baik dan benar. Kemenkes membaginya ke dalam 4 tingkatan:

Pertama, apabila seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularan mencapai 100 %.

Kedua, orang yang sakit pakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai masker maka potensi penularan mencapai 70%,

Ketiga, orang sakit pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker maka tingkat penularannya hanya 5 persen.

Keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5%.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas