Update 22 September Kasus Covid-19 WNI di Luar Negeri: 1.503 Positif, 1.084 Sembuh, 120 Meninggal
Hingga Selasa (21/9/2020) pukul 08.00 WIB, tercatat total 1.503 WNI terpapar Covid-19 di luar negeri, 1.084 kasus telah dinyatakan sembuh.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Akibatnya, Yunani memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di wilayah Athena.
Baca: Hasil Studi: Bicara dengan Tenang dan Lebih Pelan Bisa Mengurangi Penyebaran Covid-19
Pihaknya juga meningkatkan pengujian dan menciptakan hotel untuk karantina para pasien.
Mulai 21 September hingga 4 Oktober, pertemuan lebih dari sembilan orang akan dilarang di ibu kota, kecuali di restoran, bar, dan kedai kopi.
Adapun sekitar 339 infeksi baru dilaporkan di Yunani pada Jumat lalu, dengan hampir setengahnya di wilayah Athena.
Secara total, ada sekitar 14.000 kasus yang dikonfirmasi dan 327 kematian di seluruh negeri.
3. Denmark
Denmark telah menurunkan batas pertemuan publik menjadi 50 orang dari 100 orang.
Otoritas setempat juga memerintahkan bar dan restoran agar tutup lebih awal.
Hal itu dilakukan setelah negaranya mencatat 454 infeksi baru pada Jumat lalu.
4. Islandia
Sementara itu, Islandia juga mengalami lonjakan kasus virus corona.
Akibatnya, mereka telah memerintahkan penutupan tempat hiburan dan bar di kawasan ibu kota selama empat hari mulai 18 September.
5. Italia
Italia, yang pernah menjadi episentrum Covid-19 di Eropa, tidak mengalami peningkatan infeksi yang besar seperti di beberapa negara tetangganya.
Tetapi pejabat kesehatan telah memperingatkan anak muda mulai menulari anggota keluarga yang lebih tua.
Kini usia rata-rata kasus positif pada minggu lalu di angka 41 tahun, padahal usia 30-an tercatat pada bulan Agustus.
Baca: WHO Lapor Rekor Baru Peningkatan Kasus Harian Covid-19 di Dunia: Naik Lebih dari 307.000
Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah kasus Covid-19 di Eropa kini melebihi yang dilaporkan pada Maret.
"Angka-angka kasus September harus menjadi peringatan bagi kita semua."
"Meskipun angka-angka ini mencerminkan pengujian yang lebih komprehensif."
"Itu juga menunjukkan tingkat penularan yang mengkhawatirkan di seluruh wilayah," ujar Direktur regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge dalam konferensi pers.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Maliana)