Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lampu UV dari Jepang Ini Diklaim Dapat Membunuh Virus Corona

Lampu UV telah banyak digunakan sebagai alat sterilisasi yang efektif, terutama dalam industri medis dan pengolahan makanan.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Lampu UV dari Jepang Ini Diklaim Dapat Membunuh Virus Corona
Richard Susilo
Lampu UV Care 222, yang dikembangkan Ushio bersama dengan Universitas Columbiadapat membunuh virus Corona 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Lampu UV Care 222 yang dikembangkan bersama antara Ushio Inc., dengan Universitas Columbia, diharapkan dapat digunakan untuk desinfeksi ruangan, sekaligus dapat membunuh virus corona, telah mulai dijual awal September 2020 ini di Jepang.

"Risiko tertular virus mematikan itu tinggi, seperti di bus, kereta api, lift, dan di kantor. Namun dengan lampu ini virus dapat dilemahkan sekali bahkan bisa mati dijauhkan dari kita," papar eksekuif Ushio Inc. Izumi Horii khusus kepada Tribunnews.com Kamis ini (24/9/2020).

Lampu UV telah banyak digunakan sebagai alat sterilisasi yang efektif, terutama dalam industri medis dan pengolahan makanan.

Namun sinar UV konvensional tidak dapat digunakan di ruang yang banyak orangnya, karena dapat menyebabkan kanker kulit dan masalah mata.

Lampu baru Ushio, bagaimanapun, memancarkan sinar UV dengan panjang gelombang 222 nanometer, berlawanan dengan panjang gelombang 254-nanometer konvensional, membuatnya mematikan bagi kuman tetapi tidak berbahaya bagi manusia.

Baca: Pidato di PBB, Jokowi Berbahasa Indonesia hingga Singgung Vaksin Corona dan Palestina

"Panjang gelombang sinar UV tidak dapat menembus permukaan kulit atau mata untuk menyebabkan cacat genetik penyebab kanker dan kerusakan lainnya sehingga aman bagi manusia," tambahnya.

BERITA REKOMENDASI

Kemampuan lampu juga telah diuji coba oleh profesor di Universitas Hiroshima seperti Dr. Hiroki Ohge, Profesor, Departemen Penyakit Menular, Rumah Sakit Universitas Hiroshima, dan sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Dr. Takemasa Sakaguchi.

Harganya hanya 300.000 yen satu unit lampu tersebut. Namun ada pula bentuk Modul yang bisa di instal di berbagai fasilitas dengan harga puluhan ribu yen per modul.

Saat dipasang di langit-langit, dalam enam hingga tujuh menit Care 222 menonaktifkan 99 persen virus dan bakteri di udara dan hingga area seluas 3 meter persegi di permukaan benda sekitar 2,5 meter dari lampu.

Sebuah studi pihak ketiga baru-baru ini oleh Universitas Hiroshima mengonfirmasi bahwa sinar UV 222 nanometer efektif dalam membunuh virus corona baru.

Care 222 seberat 1,2 kilogram seukuran buku bersampul tebal dan memiliki label harga 300.000 yen. Sedangkan model modul untuk di instal di berbagai fasilitas dengan berat 130 gram.


Perusahaan mengatakan hanya menerima pesanan dari institusi medis untuk saat ini tetapi akan melayani pelanggan lain setelah produksi sesuai dengan permintaan.

Ushio juga bekerja sama dengan Toshiba Lighting and Technology Corp., anak perusahaan Toshiba Corp., untuk mengembangkan lampu serba guna dengan pemancar Care 222 yang dipasang untuk memenuhi berbagai situasi. Perusahaan menargetkan untuk merilis produk tersebut pada Januari mendatang.

Sementara itu baru saja terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas