Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Persiapan Produksi Vaksin Covid-19, BPOM Akan Kunjungi Fasilitas Sinovac di Beijing

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah akan terus memantau persiapan PT Bio Farma yang akan memproduksi vaksin Covid-19.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Persiapan Produksi Vaksin Covid-19, BPOM Akan Kunjungi Fasilitas Sinovac di Beijing
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah akan terus memantau persiapan PT Bio Farma yang akan memproduksi vaksin Covid-19.

Termasuk vaksin hasil kerjasama dengan sejumlah negara.

Menurut Retno, Tim dari perusahaan farmasi Tiongkok Sinovac Biotech Ltd, telah meninjau lokasi yang akan digunakan untuk memproduksi vaksin.

"Dapat saya sampaikan kepada teman-teman media bahwa pada tanggal 20-24 september tim ahli Sinovac telah melakukan visitasi ke Bandung, untuk meninjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus melakukan observasi pelaksanaan uji klinis fase ketiga di Bandung dan sekitarnya," kata Retno dalam konferensi pers secara virtual usai rapat terbatas bersama Presiden, Senin, (28/9/2020).

Baca: Terpapar Covid-19, Seorang Direktur Perhutani Meninggal Dunia

Tim vaksin Sinovac tersebut mengunjungi gedung 21 dan 43 Bio Farma.

Gedung 21 akan digunakan untuk produksi vaksin Sinovac sementara gedung 43 akan digunakan sebagai tempat produksi kandidat vaksin CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness).

Berita Rekomendasi

Selain itu, dalam menyiapkan vaksin Covid-19, BPOM menurut Retno akan mengunjungi fasilitas Sinovac di Beijing.

Tujuannya untuk melihat langsung kualitas vaksin Sinovac.

Baca: 3.856 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh Hari Ini, Lebih Tinggi Dibanding Tambahan Kasus Positif

"Ini merupakan salah satu bagian dari kehati-hatian dalam mempersiapkan vaksin yang akan digunakan di Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan distribusi vaksin dimulai pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

"Pada Desember atau awal Januari 2021 kita bisa mulai vaksinasi," kata Airlangga Jumat lalu, (28/9/2020).

Baca: Doni Monardo: Tempat Tidur Untuk Pasien Covid-19 di DKI Jakarta Masih Tersedia 3.546 Bed

Vaksin tersebut akan diberikan secara bertahap.

Prioritas pertama vaksin diberikan kepada para tenaga kesehatan.

Setelah itu pegawai aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pelayanan publik, masyarakat usia produktif, mereka yang memiliki penyakit bawaan, serta kelompok penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan.

Kasus terkini Covid-19

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Senin (28/9/2020).

Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, pasien positif Covid-19 hari ini bertambah 3.509 orang.

Kini, total kasus positif Covid-19 berjumlah 278.722 orang.

Baca: Potensi Tinggi Penularan Covid-19 di Pemukiman Padat Penduduk

Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang hari Minggu kemarin yang mencapai 3.874 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 3.856 pasien.

Adapun total kasus sembuh sebanyak 206.870 orang.

Baca: Setelah Sekda, Giliran Kapolres Bener Meriah dan Istrinya Terpapar Covid-19

Untuk jumlah yang meninggal dunia menjadi 10.473 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 87 orang.

Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 131.361 orang

Seperti diketahui, pada Minggu (27/9/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 275.213 kasus.

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 203.014 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 10.386 orang

Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup

dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.

Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.

Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.

Sementara itu, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.

Baca: Update Persebaran Corona di 34 Provinsi, DKI Jakarta Ada 1.171 Kasus Positif Baru

"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore.

Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (8/7/2020).
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Dokter Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (8/7/2020). (istimewa/media center Gugus Tugas Nasional/Toto Satrio)

Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.

Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.

"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.

Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:

1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.

2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang

3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor

4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.

5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.

6. Gunakan masker di luar rumah secara benar

Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.

Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:

- Pastikan tidak memegang bagian luar masker

- Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker

- Tidak menurunkan masker ke dagu

- Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas