Heroe Poerwadi : Kasus Harian Covid-19 di Wilayah Kota Yogyakarta Mulai Menurun
Penurunan ini tentunya patut disyukuri, setelah kisaran satu bulan terakhir kasus harian terus meningkat di kota pelajar.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut kasus harian Covid-19 di wilayahnya mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir.
Hal itu disebabkan oleh tak adanya temuan baru dari kasus PKL Malioboro dan Pedagang Beringharjo.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, penurunan ini tentunya patut disyukuri, setelah kisaran satu bulan terakhir kasus harian terus meningkat di kota pelajar.
Khususnya, sejak muncul kasus corona di kawasan Malioboro.
Benar saja, selain Malioboro, Pemkot pun sempat berjibaku menghadapi rentetan kasus Covid-19 di Kelurahan Kotabaru, Pasar Beringharjo dan Warung Soto Lamongan Umbulharjo, yang ditetapkan sebagai klaster penularan, dimana kini tracing-nya sudah dinyatakan selesai.
"Saat ini hasil dari tracing sudah cenderung tidak ada lagi. Tambahan kasus yang masuk itu karena riwayat perjalanan dari luar kota," ujarnya, Selasa (29/9/2020).
Baca: Sepasang Kekasih jadi Kurir Narkoba, Sabu Disimpan di Ikat Pinggang, Ekstasi Disimpan di Kemaluan
Baca: Serahkan 38 Alat Bukti, Kuasa Hukum Irjen Napoleon Yakin Patahkan Semua Narasi Bareskrim Polri
Walau begitu, Heroe menyatakan, sampai sejauh ini, masih ada 100 warganya yang dinyatakan positif, serta menjalani perawatan di rumah sakit, atau isolasi lantaran berstatus orang tanpa gejala.
Di samping itu, ia menyebut, angka kesembuhan pun semakin meningkat.
"Potensi sebaran tetap kita antisipasi, sehingga tracing juga terus dilakukan. Kalau dihitung sejak awal pandemi kemarin, total sudah 4.683 orang yang kami swab, dimana 379 di antaranya positif," ungkap Wawali.
Heroe berharap, upaya pemerintah ini dapat diimbangi dengan kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Termasuk bagi para pelaku usaha yang sejauh ini sudah mulai beraktivitas, dengan memproses verifikasi untuk menjamin keamanannya.
"Harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang sedang kita hadapi bersama ini. Protokol kesehatan merupakan upaya pertama untuk mencegah dan memutus rantai penularan, meski sembari beraktivitas," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)