Waspada Terinfeksi Covid-19, Ini Cara Sederhana Mendeteksi Gangguan Penciuman
Virus Covid 19 ini menempel pada hidung atau nasofaring dan menimbulkan peradangan di daerah selaput lendir di hidung lalu akhirnya masuk ke otak.
Editor: Theresia Felisiani
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anosmia atau kehilangan kemampuan mencium bau menjadi satu di antara gejala Covid 19.
Kehilangan penciuman ini bisa hilang dalam hitungan hari, bulan, bahkan permanen, tergantung area mana yang terkena virus dan derajat kerusakannya.
Dr Deasi Anggraini Sp.THT-KL (K) mengatakan, virus Covid 19 yang menyerang indera penciuman masih menjadi perdebatan di awal ditemukan virus ini.
Namun akhirnya sejak Maret kehilangan penciuman menjadi satu di antara gejala Covid 19.
Virus Covid 19 ini menempel pada hidung atau nasofaring dan menimbulkan peradangan di daerah selaput lendir di hidung lalu akhirnya masuk ke otak.
“Kalau peradangannya hanya di rongga hidung saja tanpa merusak saraf, sifatnya sementara. Hanya dalam beberapa hari bila peradangan selesai, penciuman akan kembali. Tapi kalau kerusakannya sampai ke arah sentral otak, bisa bertahan beberapa bulan bahkan permanen. Pada kasus Covid mayoritas akan kembali. Yang permanen itu jumlahnya sedikit,” tutur dokter Deasi saat bincang-bincang di siaran Radio Kesehatan, Selasa (29/9/2020).
Baca: Cerita Dibalik Modifikasi Bus Sekolah untuk Angkut Pasien Covid-19 : Diberi Sekat, Tidak Pake AC
Ia menjelaskan, biasanya gangguan penciuman ini justru timbul di awal seseorang terkena Covid 19, bahkan sebelum demam.
Penelitian di Turki mendapati kehilangan penciuman ini biasanya terjadi pada H-3 atau H-4 sebelum demam.
Bahkan pada orang yang orang tanpa gejala (OTG), tidak ada gejala lain hanya kehilangan penciuman saja.
Dokter dari RSUP Persahabatan ini mengingatkan bila ada gangguan penciuman secara mendadak, apalagi disertai demam, batuk, nyeri otot, sakit kepala, dan sakit tenggorokan harus langsung waspadai terkena Covid 19.
Begitu juga bila hanya gangguan penciuman mendadak, segera lakukan tes PCR.
Bila masih harus menunggu tes, sebaiknya lakukan isolasi mandiri selama 7-10 hari untuk mencegah penularan.
Isolasi mandiri dilakukan sampai dipastikan bahwa gangguan penciuman itu bukan terinfeksi Covid 19.