Mulai Sinovac Hingga Vaksin Merah Putih, Ini Kabar Terbaru Uji Klinik Vaksin Covid-19 Indonesia
Sejumlah vaksin sedang menjalani tahapan uji klinik dan berharap lulus, agar menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masyarakat dunia kini sedang menunggu penuh harapan akan kehadiran vaksin Covid-19.
Seperti di Indonesia, sejumlah vaksin sedang menjalani tahapan uji klinik dan berharap lulus, agar menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi ini.
Apa kabar uji klinis vaksin covid-19?
Uji Vaksin Sinovac
Pertama, Vaksin Sinovac oleh PT. Bio Farma bekerja sama dengan FK Unpad.
Diketahui Badan POM sedang mengawal uji klinik fase III Vaksin Sinovac.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh Sinovac Life Science China dengan menggunakan teknologi virus tidak aktif (inactivated virus).
Uji klinik fase III ini direncanakan melibatkan 1.620 sukarelawan di Bandung.
Sampai dengan September 2020 telah direkrut 1.089 subjek yang telah mendapatkan suntikan pertama dan 457 subjek yang telah mendapatkan suntikan kedua.
Baca: Lagi, Marwan Tegaskan Rapid Test, Swab Test, dan Vaksin Harus Digratiskan
Baca: BPOM Temukan 2.645 Penjual Online Obat Klaim Produknya Bisa Sembuhkan Covid-19
Baca: Vaksin Covid-19 Asal China Boleh Digunakan Meski Belum Halal, Ini Alasannya
“Sejauh ini, tidak ada laporan kejadian efek samping dalam uji klinik ini. Diharapkan semua subjek dapat selesai direkrut pada pertengahan Oktober 2020, sehingga data interim hasil uji klinik bisa kami dapatkan untuk dilakukan proses evaluasi untuk mendapatkan EUA,” ungkap Kepala Badan POM, Penny Lukito, Senin (5/10/2020).
BPOM melakukan evaluasi terhadap protokol uji klinik sebelum dilaksanakan, agar uji klinik yang dilakukan dapat mencapai tujuan dalam memastikan khasiat dan keamanan vaksin yang diuji.
Selain mengawal pelaksanaan uji klinik BPOM mengawal penyiapan produksi vaksin untuk memenuhi persyaratan mutu produk, melalui sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) sarana produksi bulk vaksin di China dan proses filling finished product di PT. Bio Farma.
Uji Vaksin dari Sinopharm
Kedua, Vaksin dari Sinopharm – G-42 Abu Dhabi, yang saat ini sedang berlangsung uji klinik fase III di Uni Emirat Arab (UEA).
“Saat ini uji klinik fase III tengah berlangsung di UEA dengan target subjek 22.000 dan selesai pada akhir bulan Oktober 2020. Indonesia melalui PT. Kimia Farma sebagai salah satu BUMN Farmasi yang bekerjasama dengan G42, perusahaan multi nasional di UEA akan mendapat suplai vaksin tersebut," jelas Penny.
Ia melanjutkan, Badan POM telah melakukan kerjasama dengan Otoritas Obat di UEA untuk melakukan evaluasi bersama agar proses persetujuan penggunaan saat emergensi (EUA) dapat diberikan segera.
Uji Vaksin Kalbe Farma dan Genexine Korea
Ketiga, Vaksin yang dilakukan oleh PT. Kalbe Farma bekerja sama dengan Genexine Korea Selatan.
Uji Klinik fase I dan fase IIA sedang berlangsung di Korea Selatan dengan target selesai Oktober 2020.
Selanjutnya direncanakan akan dilakukan uji klinik fase II dan III di Indonesia, dengan target keseluruhan selesai pada bulan Desember 2021.
Keempat, Uji Vaksin Merah Putih
Untuk kemandirian vaksin di Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi membentuk Konsorsium Pengembangan Vaksin Merah Putih.
Konsorsium ini diperkuat dengan Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 2020 Tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Saat ini sedang dalam tahap pengembangan bibit vaksin dari isolasi virus pasien COVID-19 Indonesia sampai prototipe vaksin yang dilakukan di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Selanjutnya akan dilakukan perbanyakan dan pemurnian menjadi bulk vaksin yang akan diformulasi untuk skala laboratorium di Industri Farmasi yang akan digunakan pada uji pre klinik dan uji klinik.