Cerita Perempuan Indonesia Jadi Perawat Saat Pandemi Corona di Amerika Serikat, Menangis Saat Tugas
Perawat perempuan Indonesia yang bekerja sebagai tenaga medis di California Selatan, berbagi cerita saat bertugas menjadi garda terdepan melawan covid
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perawat perempuan Indonesia yang bekerja sebagai tenaga medis di California Selatan, berbagi cerita saat bertugas menjadi garda terdepan melawan virus corona.
Raffie Setiabudi, perawat yang telah berkiprah 30 tahun di AS, menjelaskan kondisi pandemi, khususnya di California bagian Selatan cukup memprihatinkan.
“Sebelum pandemi, dalam kurun waktu enam tahun hanya satu pasien yang meninggal dunia tapi di masa pandemi sekurangnya 3 orang meninggal dunia setiap hari," ujar Raffie melalui keterangan tertulis dari KJRI di Los Angeles, Kamis (8/10/2020).
Baca: Kemenag: Guru Mampu Bentuk Sosok Tangguh di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Akibat Pandemi Corona, 1.710 Perawat Positif Terpapar dan 93 Diantaranya Gugur
Disampaikan Raffie saat Konsulat Jenderal RI di Los Angeles berkesempatan bertemu beberapa pekerja medis asal Indonesia di kawasan California Selatan
Siti Jayanti, Licensed Vocational Nurses (LVN) menambahkan sekurangnya 50 orang di sekitarnya tertular infeksi COVID-19.
"Kebanyakan tidak menunjukkan gejala sehingga terkadang menyulitkan pengobatan dan pemulihan,” kata Siti.
Siti berujar situasi pandemi menumbuhkan kecemasan luar biasa, “Kalau harus bekerja di
unit isolasi, (saya) selalu menangis dan tidak putus berdoa meminta perlindungan
Tuhan” ujar Siti.
Sementara Herlina Habib, bercerita kecemasan dirasakan oleh keluarganya. Karenanya setiap selesai bertugas, Herlina diminta untuk membersihkan tubuh di ruangan terpisah.
Baca: Taylor Swift Sampaikan Dukungannya untuk Joe Biden dan Kamala Harris, Berharap Amerika Segera Sembuh
"Setiap kali selesai bertugas, suami meminta saya segera membersihkan badan di ruangan terpisah dan yang biasa digunakan anggota keluarga lainnya”, kata Herlina Habib, perawat di salah satu rumah sakit di California.
Mewakili Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dyah Krisnawan, menyampaikan apresiasi terhadap pekerja medis perempuan di California bagian Selatan.
"Mereka adalah perempuan Tangguh dengan misi mulia dan rela bertaruh nyama untuk kesembuhan pasien”, kata Dyah Krisnawan.
Ditambahkan Dyah Krisnawan, “Kebanggaan kami juga disertai doa agar para perempuan Indonesia pekerja medis di sini tetap kuat. tabah, pantang menyerah dan selalu sehat," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, angka positif Covid-19 di AS mencapai lebih dan 7,5
juta dengan total angka meninggal lebih dan 21 1 ribu jiwa. Negara bagian California masih berada di urutan teratas jumlah kasus Covis-19 di AS dengan total mencapai lebih dari 839 ribu