Tiga Menteri Jemput 100 Juta Vaksin Covid-19, Pemerintah Siapkan DP Sebesar Rp 36,7 Triliun
AstraZeneca sendiri adalah salah satu perusahaan Inggris yang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk pengadaan vaksin
Editor: Hendra Gunawan
Vaksin Produksi AstraZeneca
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menyebut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri
BUMN Erick Thohir sedang dalam perjalanan ke Inggris.
Keberangkatan tiga menteri itu ke Inggris dalam rangka melakukan negosiasi final terkait pengadaan 100 juta vaksin Virus Corona atau Covid-19 yang dipesan dari perusahaan AstraZeneca.
AstraZeneca sendiri adalah salah satu perusahaan Inggris yang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk pengadaan vaksin Covid-19. AstraZeneca, lanjut Airlangga, telah berkomitmen menjual
100 juta Vaksin Corona kepada Pemerintah Indonesia.
Baca juga: 12 Kabupaten/Kota yang Jadi Prioritas Penanganan Covid-19, Ini Rincian Wilayahnya
"AstraZeneca ini sudah ada komitmen 100 juta (vaksin), sekarang sedang berangkat Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, Menteri BUMN, untuk mempersiapkan 50 juta vaksin yang diorder pertama dan dibayar," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual BNPB di Jakarta, Senin (12/10).
Pemerintah sudah menyiapkan uang down payment (DP) 50 persen, sebesar 250 juta dollar Amerika atau Rp 36,7 triliun untuk 100 juta vaksin Corona dari perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris tersebut.
Saat ini Menkes Terawan, Menlu Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir
sedang negosiasi final dengan AstraZeneca.
"Kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta (vaksin) dan untuk itu diperlukan down payment sebesar 50 persen atau 250 juta," kata Airlangga.
Baca juga: Satgas: 17 Persen Masyarakat Tidak Percaya Akan Terpapar Covid-19
Dana pengadaan vaksin tersebut menurut Airlangga sudah dianggarkan pemerintah dari sektor PEN.
Dana pengadaan vaksin tersebut diberikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CEPI menlalu skema Covax Andvance Market Commitment (AMC).
Selain itu pemerintah juga telah mendapatkan komitmen penerimaan vaksin dari sejumlah perusahaan.
Di antaranya Sinovac Biotech Ltd, Sinopharm dan Cansino. Vaksin dari tiga perusahaan itu akan diberikan setelah uji klinis fase III rampung. Pemerintah Indonesia berharap pengadaan vaksin Covid-19 sampai dengan kuartal keempat bisa sebanyak 271,3 juta.
"Dan tahun ini diharapkan 30 juta vaksin di mana itu berasal dari salah satu Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca. Sinopharm itu sekitar di tahun 2020, 15 juta, kemudian terkait Cansino ini menjanjikan kita sekitar 100 ribu di akhir Desember dan tahun depan sekitar 15 juta dan AstraZeneca," ujar dia.
Baca juga: Jokowi Minta Satgas Covid-19 Siapkan Langkah Antisipasi Klaster Baru Saat Musim Liburan
"Kemudian berikutnya berbasis pada Bio Farma, yang mengadakan vaksin dan pemerintah sudahmenurunkan Kepres dan ini adalah untuk pengadaan vaksin. Ini diperkirakan untuk 160 juta dan ini tahapannya mungkin bisa per tahap sampai dengan tahun 2022," sambung dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.