Ketika Negara-negara di Dunia Beralih ke Rapid Test Antigen
Banyak negara beralih ke tes yang lebih cepat, lebih murah tetapi kurang akurat untuk menghindari keterlambatan hasil.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 2 juta kasus baru pekan lalu, sehingga total di seluruh dunia menjadi 37 juta, dengan lebih dari 1 juta kasus kematian akibat Covid-19.
Daya Tarik Tes Antigen di Industri Penerbangan
Tes antigen memiliki daya tarik dalam industri perjalanan, termasuk penerbangan.
Maskapai Italia Alitalia menawarkan penerbangan Roma-Milan khusus untuk penumpang dengan hasil tes negatif
Begitu pula dengan maskapai Lufthansa Jerman telah mengumumkan rencana pengujian serupa.
Tetapi skala besar pandemi telah membebani kemampuan negara-negara untuk menguji semua warga negara mereka, sehingga sulit untuk melacak jalur infeksi secara komprehensif dan mencegah peningkatannya.
Di Amerika Serikat, misalnya, ketergantungan pada mesin PCR otomatis selama musim panas membuat banyak pasien frustrasi karena mereka harus menunggu hasilnya selama seminggu atau lebih.
Pengujian di Eropa juga telah mengalami polemik.
Prancis melakukan lebih dari satu juta tes seminggu tetapi kebijakan pengujian gratis untuk semua warga telah menyebabkan antrian panjang dan keterlambatan dalam hasil, mendorong peneliti Prancis untuk datang dengan tes yang mereka katakan dapat menghasilkan hasil dalam 40 menit, tanpa menggunakan tes usap atau swab.
Italia melakukan antara 800.000 dan 840.000 tes seminggu, lebih dari dua kali lipat pada April, menurut Kementerian Kesehatan. Tetapi seorang penasihat pemerintah, profesor mikrobiologi Universitas Padua Andrea Crisanti, mengatakan negara itu membutuhkan 2 juta tes seminggu untuk benar-benar bisa mengatasi covid-19.
Di Belanda, yang tingkat infeksi termasuk yang tertinggi di Eropa, pemerintah telah bekerja keras untuk memperluas pengujian mingguan dan kapasitas laboratorium menjadi 385.000 pada minggu depan dari 280.000 sekarang. Targetnya hampir setengah juta tes seminggu pada bulan Desember dan hanya di bawah 600.000 pada bulan Februari.
Tapi orang-orang harus menunggu berhari-hari untuk bisa tes. Pihak berwenang menyalahkan permintaan tes yang luar biasa dari mereka yang tidak memiliki gejala.
Sebagai tanggapan, pihak berwenang telah membatasi tes antigen cepat untuk petugas kesehatan dan guru, sementara yang lain masuk daftar tunggu.
Standar Emas
Berbagai pihak menyoroti teka-teki bagi pemerintah: bagaimana membuat orang kembali bekerja sambil cepat melacak virus dalam populasi, tanpa kehabisan persediaan.
Pembuat diagnostik Swiss Roche, mengumumkan rencana pada Selasa (13/10/2020) untuk meluncurkan tes antigen baru pada akhir tahun yang dapat diproses pada mesin laboratorium hingga 300 tes per jam, tidak termasuk waktu pengumpulan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.