Penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, Papua dan Bali Perlu Perhatian Serius, Ini Alasannya
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melaporkan, perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia pada 10 provinsi prioritas.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito melaporkan, perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia pada 10 provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik.
Meski demikian Wiku tetap mengingatkan, saat ini ada tiga provinsi yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Ketiga provinsi ini mendapat perhatian berdasarkan hasil evaluasi dua pekan terakhir yakni pada kurun 27 September 2020, 4 Oktober 2020 dan 11 Oktober 2020.
"Kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua dan Bali," katanya dikutip dari channel YouTube BNPB Indonesia, Jumat (16/10/2020).
Pria berkacamata ini melanjutkan laporannya, untuk kasus aktif secara umum menurun, namun di Jawa Tengah dan Papua mengalami peningkatan.
Pada kasus sembuh secara umum meningkat, namun pada Jawa Tengah dan Papua mengalami penurunan.
Sedangkan pada kematian cenderung stagnan, namun Bali dalam dua minggu terakhir cenderung meningkat.
Baca juga: Ngaku Bisa Obati Corona, Dukun di Tangerang Malah Cabuli Banyak Wanita hingga Jadi Buah Bibir Warga
Di provinsi Jawa Tengah selama 2 pekan terakhir (27 September-11 Oktober) persentase kasus aktif meningkat dari 22,49% menjadi 23,94%.
Kesembuhannya menurun dari 71,09% menjadi 70,35%. Kasus kematian menurun dari 6,42% menjadi 5,71%.
"Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 (4 Oktober) persen dan 0,4 persen (11 Oktober). Meskipun angkanya kecil, kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," kata Wiku.
Lalu di Papua, terjadi peningkatan persentase kasus aktif yang cukup signifikan dari 35,7% menjadi 43,3%.
Kesembuhan 62,8% menurun menjadi 55,21%. Persentase kematian fluktuatif, pada 27 September 1,34% naik pada 4 Oktober 1,52%, dan dapat ditekan kembali pada 11 Oktober menjadi 1,44%.
Di Papua, Wiku menjelaskan, peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan selain disebabkan transmisi lokal, bisa disebabkan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing dan pelayanan kesehatan atau treatment yang kurang.
Baca juga: Valentino Rossi Kena Covid-19, Ini Para Atlet Top Dunia yang Terinfeksi Corona dan Sembuh
"Selain itu banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam gejala berat, hal ini menyebabkan pasien kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh," jelasnya.