Penanganan Covid-19 Perlu Mengombinasikan Strategi 3M, 3T, dan Vaksinasi
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman mendukung hal tersebut selama vaksin yang didatangkan dari luar negeri aman dan efektif.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan vaksinasi Covid-19 mulai November ini.
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman mendukung hal tersebut selama vaksin yang didatangkan dari luar negeri aman dan efektif.
Ia mengatakan, uji klinik fase III sesuai standar organisasi kesehatan dunia atau WHO memerlukan waktu 2-3 bulan.
"Berdasarkan jurnal ilmiah paling cepat kita bisa nunggu ada tidak efek samping 2 bulan atau kalau rekomendasi Who 3 bulan kalau di pertengahan tahun depan atau Kuartal pertama tahun depan kita mendapat jaminan mudah-mudahan itu dapat vaksinnya yang aman dan efektif," kata dia dalam talkshow virtual, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: MangCovid, Program Pelatihan Management Covid-19 Diluncurkan Menaker di Indramayu
Meski demikian, ia mengingat pengadaan vaksin di seluruh dunia bukan menjadi akhir perlawanan terhadap Covid-19.
"Sejauh ini belum ada pandemi yang selesai dengan vaksin. Contohnya Ebola itu ditemukan vaksinnya 2 tahun lalu tapi masih ada. Jangan sampai terlalu euforia vaksin itu posisinya di jangka panjang dalam strategi pengendalian," ujar dia.
Untuk itu, ia berharap penerapan protokol 3M Covid- 19 yakni, Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1-2 meter dan Mencuci tangan sesering mungkin.
Baca juga: Putus Penyebaran Covid-19, Gedung DPR Akan Disterilkan Dua Hari
Serta, 3T yakni Test, Trace, dan Treat, wajib tetap dilaksanakan.
"Tidak serta merta vaksin akan jadi peluru ajaib kita. Sekali lagi kita memerlukan strategi 3T dan 3M ini untuk dikombinasikan dengan strategi vaksinasi," kata Dicky.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini: