Tingkat Kesembuhan Pasien Corona di Indonesia Meningkat, Prof Wiku Ingatkan Pandemi Tak Kenal Libur
Tingkat kesembuhan pasien positif virus corona di Indonesia terus meningkat, Jubir Satgas Covid-19 ingatkan pandemi tidak mengenal libur.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Dalam beberapa pekan terakhir, tingkat kesembuhan pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus meningkat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito ikut mengapresiasi perkembangan baik ini.
Namun, ia mengingatkan agar kondisi ini tidak membuat masyarakat menjadi berpuas diri dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Kasus sembuh di dunia akhir-akhir ini cenderung menurun. Sedangkan kasus sembuh di Indonesia, persentasenya cenderung meningkat."
"Ini adalah kabar baik yang harus dipertahankan."
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Daerah Tujuan Wisata Tingkatkan Kesiapsiagaan Timbulnya Klaster Libur Panjang
"Sehingga angka kesembuhan bisa naik terus dan diharapkan tidak ada yang meninggal," kata Wiku, dikutip Tribunnews dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).
Selain itu, pihaknya juga terus mengingatkan kewaspadaan masyarakat pada akhir pekan ini.
Hal itu buntut dari masa libur panjang Maulid Nabi SAW dan cuti bersama dari tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2020.
Wiku pun memohon kesiap-siagaan seluruh daerah destinasi wisata untuk antisipasi terjadinya klaster libur panjang.
Pemerintah daerah dan masyarakat harus waspada dan bekerjasama agar tidak menimbulkan kasus baru.
Baca juga: Cegah Klaster Libur Panjang, Pengelola Tempat Wisata Diminta Batasi Pengunjung Hingga 50 Persen
Serta meningkatakan perawatan Covid-19 agar seluruh pasien bisa segera sembuh.
Sebab, menurutnya meski memasuki libur panjang, namun pandemi Covid-19 tidak mengenal libur.
"Ingat, pandemi tak mengenal kata libur," kata Prof Wiku.
Dalam minggu ini, Wiku mengatakan perkembangan kasus positif Covid-19 cenderung menurun sebesar 4,5 persen.
Hal ini merupakan perkembangan ke arah lebih baik karena kasus positif alami penurunan.
Baca juga: Tinjau Pengamanan Lalu Lintas Jelang Libur Panjang, Kakorlantas: Liburan di Rumah Lebih Baik
Tak hanya itu saja, kabar baik berikutnya juga dialami oleh tiga provinsi yang pekan ini mampu menekan angka penambahan kasus positif mingguan.
Yakni Provinsi Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Sebaliknya, pemerintah mengingatkan kepada lima besar provinsi yang mengalami lonjakan penambahan kasus tertinggi.
Yakni terjadi pada Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, Riau, dan Jawa Tengah.
"Kami melihat trend dari yang sebelumnya mengalami kebaikan yang terjadi, namun daerah ini menjadi lengah."
"Kami mohon perhatiannya bagi daerah-daerah yang masih masuk lima besar agar melakukan evaluasi protokol kesehatan di masyarakatnya," katanya.
Update kasus corona di Indonesia
Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang tercatat pada Rabu (28/10/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Tercatat, terdapat 4.029 penambahan konfirmasi kasus positif, dari sebelumnya 396.454 kasus.
Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak terkonfirmasi pada 2 Maret lalu menjadi 400.483 kasus.
Hal itu disampaikan dalam website resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, pada Rabu (28/10/2020) sore.
Kabar baiknya, ada sejumlah 3.545 pasien yang berhasil sembuh.
Artinya jumlah pasien sembuh menjadi 325.793 dari pasien sebelumnya sebanyak 322.248 pasien.
Baca juga: Banyak Daerah yang Awalnya Tanpa Kasus Covid-19 Kini Zona Oranye dan Kuning, Satgas: Jangan Lengah
Baca juga: Satgas Covid-19 Luncurkan Inovasi Tingkatkan Kediplinan Protokol Kesehatan
Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 100 orang.
Sehingga total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 13.612 orang, dari sebelumnya 13.512.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.
Disusul dengan Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
(Tribunnews.com/Maliana)