Seperti Ini Suasana Peringatan Sumpah Pemuda di Rumah Sakit Darurat Covid-19
Pembacaan isi sumpah pemuda yang terdiri dari tiga poin dilakukan bergantian oleh perwakilan tenaga kesehatan dari unsur TNI, Polri dan sipil
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat Covid-19 merayakan peringatan Sumpah Pemuda pada Rabu 28 Oktober 2020.
Peringatan Sumpah Pemuda di RS Darurat Covid-19 berlangsung di halaman Tower 3.
Sekitar 50 tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet dari TNI, Polri, dan sipil mengucapkan sumpah pemuda.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Baca juga: Angka Kesembuhan Naik, Komandan RSDC Wisma Atlet: Optimistis Covid-19 Ditangani Secara Baik
Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat Mayjen TNI Tugas Ratmono dan Komandan Lapangan Letkol Laut M Arifin ikut dalam peringatan Sumpah Pemuda itu.
Pembacaan isi sumpah pemuda yang terdiri dari tiga poin dilakukan bergantian oleh perwakilan tenaga kesehatan dari unsur TNI, Polri dan sipil.
Dengan mengepalkan tangan, mereka bersumpah sebagai satu Indonesia.
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia," sumpah para tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet dalam peringatan Sumpah Pemuda.
Baca juga: Letkol Marinir Muhamad Arifin, Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet yang Hobi Bersepeda
Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat Mayjen TNI Tugas Ratmono menegaskan makna dan semangat Sumpah Pemuda harus selalu dipupuk.
“Kami di Wisma Atlet ini begitu bersemangat melaksanakan peringatan Sumpah Pemuda,” kata Mayjen Tugas, dalam keterangannya, Rabu (28/10/2020).
Makna dan semangat Sumpah Pemuda memiliki relevansi kuat dengan RSDC Wisma Atlet yang kini tengah berjuang membebaskan negeri ini dari cengkeraman pandemi Covid-19.
“Dengan semangat Sumpah Pemuda, kita melayani pasien dengan hati, pelayanan terbaik,” jelasnya.
Baca juga: 29 Oktober, 881 Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Huni Flat Isolasi Mandiri RS Wisma Atlet
Menurut Mayjen Tugas, layanan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran harus dilakukan dengan semangat tinggi tanpa mengenal waktu dan hari libur.
Meski memiliki risiko tinggi, demi Indonesian terbebas dari Covid-19, para pemuda Indonesia yang tergabung sebagai tenaga kesehatan terus berjuang merawat pasien Covid-19 yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 21 ribu orang sejak RSDC Wisma Atlet Kemayoran didirikan.
Para tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta berasal dari seluruh Indonesia.
“Relawan kesehatan berasal dari Aceh hingga Papua, semua kirim tenaga. Kita bersatu padu padu sebagai satu tanah air, bangsa dan bahasa. Semangat Sumpah Pemuda tercermin di Wisma Atlet, terus berjuang menghadapi Covid,” terang Mayjen Tugas.
Baca juga: Semakin Banyak Pasien Covid-19 Sembuh, Tingkat Hunian RS Darurat Wisma Atlet Turun Jadi 44,8 Persen
Semangat untuk merawat pasien Covid-19 dengan hati, membuahkan hasil menggembirakan.
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat RSDC Wisma Atlet Kemayoran, turun signifikan.
Pada 28 Oktober 2020, jumlah pasien sebanyak 1.292 orang. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri berjumlah 948 pasien.
“Pada 25 September yang dirawat mencapai 5.000 orang. Turun signifikan,” jelas Mayjen Tugas yang juga menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Ipda (Pol) Elisabeth Grety Rimporok, tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet dari Polri mengaku terinspirasi dari semangat Sumpah Pemuda.
Meski dia bersama dua ribu tenaga kesehatan dengan latar belakang institusi dan daerah berbeda, tetapi mereka berjuang demi tujuan sebagai Indonesia.
Baca juga: Update 29 Oktober: 1.258 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di Tower 6 dan 7 RS Wisma Atlet
“Semangat Sumpah Pemuda adalah bahwa kami satu, satu tujuan untuk Indonesia. Dalam hal ini adalah untuk kesembuhan pasien Covid-19 bahwa masa depan ada dan tidak akan hilang,” papar pemudi yang sudah berjuang selama 3 bulan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Komentar senada juga disuarakan dr. Nur Fajrianty Amin, tenaga kesehatan asal Makassar, Sulawesi Selatan.
“Ini adalah peperangan kami, kami akan turut menjaga Indonesia dalam peperangan melawan Covid-19. Sebagai dokter kami menyumbangkan tenaga di garda terdepan,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Unhas ini.