Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Gelombang Kedua Covid-19 di Indonesia, Satgas: Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan Kuncinya

Jumlah kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan dan terlihat lebih baik dibandingkan rata-rata dunia

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Hindari Gelombang Kedua Covid-19 di Indonesia, Satgas: Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan Kuncinya
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan dan terlihat lebih baik dibandingkan rata-rata dunia. Capaian baik ini harus dipertahankan dan ditingkatkan.

Masyarakat juga harus belajar dari perkembangan beberapa negara di Eropa, yang harus kembali melakukan lockdown karena terjadi kenaikan pada kasus positifnya.

"Kita harus menghindari ini dengan disiplin protokol kesehatan. Kita harus menjaga dan screening mobilitas masyarakat keluar masuk Indonesia, untuk menghindari kunjungan yang masuk dari Eropa atau beberapa negara lainnya yang mengalami musim dingin," ucap Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dikutip dari kanal YouTube BNPB, Jumat (6/11/2020).

Sejumlah negara Eropa mengalami pandemi COVID-19 gelombang kedua, seperti Inggris, Perancis, Jerman, Belgia dan Yunani.

Sehingga, otoritas negara pada masing-masing negara memutuskan lockdown.

Risiko penularan yang tidak terkendali akibat masyarakat mulai menganggap enteng protokol kesehatan.

"Jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia," imbuh Wiku.

Baca juga: Apakah Virus Corona Menular Melalui Air di Kolam Renang? Begini Penjelasan Dokter

Baca juga: Otoritas China Laporkan Munculnya Lonjakan Kasus Corona Tanpa Gejala

Berita Rekomendasi

Wiku menegaskan saat ini Indonesia sudah memiliki beberapa pencapaian penanganan COVID-19 yang semakin baik.

Seperti pencapaian per 5 November 2020, jumlah kasus aktif sebanyak 54.306 kasus atau 12,75%, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia berada di angka 25,8%.

Penambahan kasus positif sebanyak 4.065 kasus. Sedangkan kasus sembuh berjumlah 357.142 kasus atau 83,9%. Dimana kasus sembuh dunia sebesar 71,3%.

Sedangkan jumlah kasus meninggal kumulatif 14.348 kasus atau 3,4% dimana kasus meninggal dunia 2,5%.

"Saat ini penanganan COVID-19 di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, dan ini terlihat dari penurunan kasus positif dan penurunan angka kematian," jelasnya.


Pencapaian juga terjadi pada testing (pemeriksaan) COVID-19 yang terus mengalami peningkatan dan mendekati standar World Health Organization (WHO).

Capaian ini, kata Wiku, tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan kolaborasinya dan terus meningkatkan capaian ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas