Mengenal Istilah Sindemi, Kondisi yang Menggambarkan Covid-19 Saat Ini, Apa Bedanya dengan Pandemi?
Belakangan muncul istilah Sindemi, saat pandemi covid-19 belum berakhir sebenarnya apa sih arti sindemi? Berikut penjelasannya.
Editor: Anita K Wardhani
Kendati berbagai strategi dan kebijakan telah dilakukan, sejumlah ilmuwan dan pakar kesehatan menilai hal itu masih terlalu terbatas untuk menghentikan laju infeksi yang disebabkan virus corona baru, SARS-CoV-2.
"Semua intervensi kita berfokus pada memotong jalur penularan virus untuk mengendalikan penyebaran patogen," kata Richard Horton, pemimpin redaksi jurnal ilmiah The Lancet, seperti dikutip BBC, Kamis (12/11/2020).
Melihat kondisi Covid-19 saat ini, Horton menilai semestinya bukan dianggap sebagai pandemi, melainkan sebagai "sindemi".
Sindemi adalah akronim yang berasal dari kata sinergi dan pandemi.
Artinya, penyakit seperti Covid-19 tidak berdiri sendiri.
Lantas, apa itu sindemi?
Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, istilah sindemi pertama kali dikemukakan oleh Merrill Singer pada pertengahan 1990-an.
" Sindemi adalah kumpulan atau kejadian dari dua atau lebih epidemi secara bersamaan atau berurutan atau bisa juga suatu kejadian kelompok penyakit dalam suatu populasi dengan interaksi biologis, yang memperburuk prognosis dan beban penyakit yang sudah ada," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Namun, Dicky mengatakan bahwa sindemi bukanlah bagian gradasi atau perubahan tingkat yang dikenal dalam bidang public health.
Dia mengatakan, ada beberapa tingkatan dalam bidang tersebut, secara berurutan yaitu: Wabah lokal atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Wabah nasional atau Bencana Nasional Epidemi Pandemi
"Selain itu enggak ada lagi. Saat ini belum ada hierarki yang dianggap lebih tinggi daripada itu," kata Dicky.
Dia mengatakan, sindemi adalah sebuah pendekatan metodologis yang berasal dari kata sinergitas dan epidemi.
Artinya, ada beberapa epidemi di suatu negara, benua, atau global yang bersinergi menjadi masalah kesehatan, baik itu regional, nasional, maupun global.
"Contoh dari pendekatan sindemi ini antara lain obesitas dengan diabetes dan penyakit jantung. Itu jadi sindemi. Karena obesitas itu kan orang overweight, nah orang overweight itu bersinergi menjadi orang yang gampang terkena diabetes," kata Dicky.