Jokowi Minta Hati-hati Terkait Pengadaan Vaksin Covid-19
Jokowi mengatakan, pentingnya meningkatkan kehati-hatian terhadap pengadaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan akan tiba pada akhir tahun.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pentingnya meningkatkan kehati-hatian terhadap pengadaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan akan tiba pada akhir tahun.
Jokowi menegaskan, vaksin Covid-19 harus sudah lolos uji klinis serta pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum disuntikan ke masyarakat.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat wawancara eksklusif dengan Rosiana Silalahi dalam program yang disiarkan Kompas TV, Selasa (17/11/2020).
"Kita harus hati-hati terhadap yang namanya vaksin itu. Harus melalui kaidah-kaidah scientific sehingga penting yang namanya emergency auto researchers yang akan dikeluarkan BPOM, BPOM ini penting sekali," kata Jokowi.
Baca juga: Erick Thohir Keluhkan Setoran BUMN Turun, 90 Persen Kena Dampak Pandemi Covid-19
Presiden Jokowi mengatakan, butuh waktu sekurangnya tiga pekan untuk menjalani pemeriksaan di BPOM sebelum vaksin didisribusikan ke masyarakat.
Kepala Negara pun menargetkan vaksin dapat segera disuntikkan pada akhir atau awal tahun 2021.
"Setelah datang harus lalui lagi tahapan-tahapan di BPOM, waktunya kurang lebih tiga minggu sampai satu bulan sehingga vaksin bisa disuntik akhir atau awal tahun," ucap Jokowi.
Baca juga: Terindikasi Positif Covid-19, Lurah Petamburan Jalani Isolasi Mandiri
Jokowi juga mengaku berulang kali mengingatkan kepada jajaran menteri bahwa vaksin covid-19 yang dibeli harus sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Saya tekankan berkali-kali ke menteri, vaksin yang dibeli harus masuk di dalam list WHO, yang disuntik umur 18-59 ini juga standar WHO harus diikuti," jelasnya.
Vaksin Tidak Otomatis Langsung Hentikan Pandemi Covid-19
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin tidak akan dengan sendirinya menghentikan pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Senin (16/11/2020).
Pandemi Covid-19 berkecamuk berbulan-bulan virus tersebut merebak di Wuhan China pada Desember 2020.