Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Prioritaskan 9 hingga 10 Ribu Prajurit di Garis Depan Penanganan Covid-19 Terima Vaksin

(TNI) memprioritaskan sebanyak sembilan ribu sampai 10 ribu prajurit di garis depan penanganan Covid-19 untuk menerima vaksin covid-19.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in TNI Prioritaskan 9 hingga 10 Ribu Prajurit di Garis Depan Penanganan Covid-19 Terima Vaksin
PUSPEN TNI/PUSPEN TNI
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P. pada acara pertemuan Keluarga Besar Puspen TNI dengan Pegiat Media Sosial, bertemakan Ngopi Bareng Pegiat Media Sosial dengan Kapuspen TNI, bertempat di Aula Balai Wartawan Puspen TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (17/11/2020). Kapuspen TNI berharap kepada seluruh Pegiat Media Sosial, untuk bersama-sama membangun media sosial ini dengan menyampaikan pesan-pesan yang baik, bisa dalam bentuk memberikan pengajaran maupun edukasi. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memprioritaskan sebanyak sembilan ribu sampai 10 ribu prajurit di garis depan penanganan Covid-19 untuk menerima vaksin Covid-19.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan mereka di antaranya tenaga medis TNI dan petugas pendisiplinan protokol yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.

Achmad mengatakan jumlah tersebut berdasarkan data yang diperolehnya dari Kepala Pusat Kesehatan TNI.

"Saat ini memang sudah didata, jumlahnya diperkirakan kuota vaksin untuk TNI sekitar 9 ribu sampai 10 ribu. Siapa orangnya yang jelas front line tadi, tenaga kesehatan, mungkin petugas-petugas yang langsung berhadapan," kata Achmad di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Rabu (18/11/2020).

Terkait dengan mekanisme pemberian vaksin, Achmad mengatakan pihaknya masih mendiskusikannya. 

"Secara teknis belum. Tapi intinya sudah disiapkan. Jadi yang jelas di data sudah ada khususnya tenaga kesehatan yang langsung di lapangan," kata Achmad. 

Namun demikian, kata Achmad, nantinya seluruh prajurit TNI juga akan mendapatkan vaksin tersebut. 

Berita Rekomendasi

"Sementara yang langsung, frontline, yang depan dulu. Tapi jelas semua nanti juga tentunya," kata Achmad. 

ilustrasi vaksin
ilustrasi vaksin (Freepik)

Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi bahwa vaksinasi Covid-19 akan dilakukan akhir tahun 2020 atau pada awal 2021.

Hal tersebut disampaikan presiden usai meninjau tempat simulasi vaksinasi di Puskesmas, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu, (18/11/2020).

Baca juga: Alasan Penolakan Vaksin Covid-19 di Masyarakat Soal Keamanan

"Kalau melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi, kita memperkirakan kita akan mulai vaksinasi itu di akhir tahun atau di awal tahun," kata Presiden.

Presiden mengatakan butuh proses untuk melakukan vaksinasi, begitu vaksin tiba di Indonesia. Salah satunya mendistribusikan vaksin ke wilayah-wilayah di Indonesia.

Presiden sendiri memprediksi vaksin tiba di Indonesia akhir November ini atau Desember mendatang.

"Ini yang tidak mudah, mendistribusikan vaksin itu tidak mudah," katanya.

Menurut Presiden, vaksin bukan barang biasa. Vaksin memerlukan tempat penyimpanan khusus dengan suhu tertentu. Belum lagi setiap jenis vaksin berbeda-beda derajat suhu penyimpanannya.

"Setiap vaksin dari produk yang berbeda memerlukan juga model distribusi yang berbeda. inilah yang apa terus kita siapkan agar nanti ke daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas