Menko PMK Terkejut RSUD di Jayapura Belum Miliki Alat Tes Covid-19 PCR
RSUD Dok II Jayapura juga akan menjadi RS rujukan utama dalam mendukung penyelenggaraan PON XX 2021 yang diadakan di Provinisi Papua.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku terkejut RSUD Kota Jayapura belum peralatan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Padahal, pada RSUD tersebut sudah memiliki Laboratorium BSL-2 dan melayani pasien Covid-19.
Muhadjir mengatakan akan mengusulkan ke BNPB dan Satgas Covid-19 pusat untuk dilakukan pengadaan alat PCR.
"Saya sudah usulkan penambahan PCR untuk uji spesimen Covid-19. Saya kaget juga di sini belum punya PCR padahal RS rujukan utama Covid. Karena itu saya sudah minta untuk dipercepat paling lambat Desember sudah tersedia dan sudah bisa digunakan," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Sistem Satu Data Vaksinasi Covid-19 yang Transparan dan Tepat Sasaran
RSUD Dok II Jayapura merupakan rumah sakit rujukan utama provinsi dalam penanganan Covid-19 di wilayah Jayapura.
Saat ini jumlah angka pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD tersebut sebanyak 13 orang.
Selain itu, RSUD Dok II Jayapura juga akan menjadi RS rujukan utama dalam mendukung penyelenggaraan PON XX 2021 yang diadakan di Provinisi Papua.
Meski begitu, RSUD Kota Jayapura sebagai RS rujukan Covid-19 belum memiliki mesin tes PCR untuk mendiagnosis virus tersebut secara cepat.
Selama ini pihak RSUD Kota Jayapura masih harus mengirim ke pihak Litbangkes Dinkes Papua untuk pengujian spesimen.
Muhadjir mengatakan pemerintah pusat akan mempercepat pengadaan PCR di Papua.
Selain di RSUD Jayapura, pemerintah akan menambah empat PCR lainnya di beberapa RS di Papua.
"Saya mengusahakan akan ada penambahan empat PCR lain di beberapa Rumah Sakit di Papua, sehingga ada zona-zona. Kita taruh di tiap satu kabupaten dan kabupaten sekitarnya bisa ikut menggunakan," kata Muhadjir.
Pemerintah pusat, menurut Muhadjir, terus berusaha membantu memenuhi kebutuhan pemerintah daerah dalam pembangunan kesehatan, baik sarana prasarana dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan.