Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Soroti Peningkatan Kasus Virus Corona di DKI Jakarta dan Jateng

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus covid-19 yang melonjak. Terutama di dua daerah yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jokowi Soroti Peningkatan Kasus Virus Corona di DKI Jakarta dan Jateng
CDC
Ilustrasi virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus covid-19 yang melonjak.

Menurut Presiden, dua provinsi dianggap perlu mendapat perhatian khusus penanganan Covid-19.

Ke dua provinsi tersebut yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah yang kasus Coronanya meningkat drastis.

"Agar dilihat betul betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis," kata Presiden dalam rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin, (30/11/2020).

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada 29 November kemarin. DKI Jakarta dan Jateng menjadi dua provinsi yang jumlah temuan kasus positifnya tinggi.

Jawa Tengah 2036 kasus, dan DKI Jakarta 1431 kasus.

Baca juga: Satu Lagi Kepala Daerah Terpapar Covid-19, Bupati Puncak Alami Batuk Sebelum Positif Virus Corona

Baca juga: Kabar Pemilik Golongan Darah O Kebal Covid-19, Ada Studi Terbaru Terkait Vitamin D dan Virus Corona

Berita Rekomendasi

Sehari sebelumnya dua provinsi tersebut juga mencatatkan angka tertinggi temuan kasus positif, DKI Jakarta 1370 kasus dan Jawa Tengah 1118 kasus.

Presiden meminta Satgas Penanganan Covid-19 tidak lengah, karena berdasarkan data 29 November 2020 terjadi peningkatan kasus aktif secara nasional.

"Kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi13,41 persen, meskipun ini lebih baik dari angka rata rata dunia, tetapi hati hati ini lebih tinggi dari rata rata minggu yang lalu, minggu yang lalu masih 12,78 persen, sekarang 13,41 persen," katanya.

Selain kasus aktif yang meningkat, rata-rata angka kesembuhan juga menurun. Minggu lalu rata-rata angka kesembuhan 84,03 persen sekarang menurun menjadi 83,44 persen.

"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi kasus yang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas