Dokter Terpapar Corona Semakin Banyak, 180 Orang Meninggal, IDI Minta Evaluasi Jam Kerja
- Jumlah tenaga medis, khususnya dokter yang meninggal terpapar Covid-19 kian hari makin bertambah. IDI minta evaluasi jam kerja.
Editor: Anita K Wardhani
Di sisi lain kasus Covid-19 juga terus bertambah.
Data Satgas Covid-19 pada Senin (30/11/2020) kemarin mencatat akumulasi kasus positif mencapai 538.883 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 450.518 orang dinyatakan sembuh dan 16.945 orang meninggal.
Selain itu Indonesia juga masih memiliki kasus aktif yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri sebanyak 72.786 orang atau 13,4 persen dari kasus konfirmasi.
Minta Satgas Evalusi APD, Swab dan Jam Kerja Dokter
Sehubungan dengan hal itu,Ketua Umum PB IDI, Daeng Faqih meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berupaya lebih keras membantu pihaknya menekan angka kematian pada tenaga dokter yang terpapar virus corona.
Daeng mengatakan ada beberapa hal yang harus dievaluasi oleh Satgas Covid-19, seperti menjamin ketersediaan alat pelindung diri (APD), tes swab rutin kepada para tenaga medis, hingga pengaturan jam praktek sehingga beban kerja dokter tak terlalu berat.
"Ini masih harus diupayakan lebih baik lagi, karena buktinya masih banyak dokter yang gugur, terutama itu menjamin ketersediaan APD, pengaturan jam praktek yang tidak membuat lelah, dan pemeriksaan swab PCR rutin," kata Daeng, Senin (30/11/2020).
Daeng menyatakan beban kerja tenaga medis yang berat, ditambah lonjakan kasus positif di beberapa provinsi di Indonesia yang membuat rumah sakit penuh pasien Covid-19 akan mempengaruhi kondisi kesehatan tenaga medis hingga kelelahan dan terpapar virus corona.
Kapasitas Keterisian Tempat Tidur di RS Capai 70 Persen
Di sisi lain, kapasitas keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate di beberapa rumah sakit bahkan sudah lebih dari 70 persen.
Padahal, keterisian tempat tidur di masa pandemi idealnya menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak lebih dari 60 persen.
Seperti DKI Jakarta, berdasarkan data Satgas Covid-19, keterisian ICU mencapai 69,57 persen, dan keterisian isolasi mencapai 71,66 persen.
Di Jawa Barat, tren keterpakaian tempat tidur ICU juga tinggi, sebanyak 73,45 persen, sementara untuk tempat tidur
isolasi 79,62 persen.
Jateng juga mencatatkan tingginya persentase keterpakaian tempat tidur di RS rujukan Covid-19.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 keterpakaian tempat tidur mencapai 80 persen untuk ICU, dan 77,45 persen untuk ruang isolasi.