Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan 3M Harus Ditingkatkan Guna Putus Penularan Covid-19
Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, masih belum memuaskan.
Editor: Adi Suhendi
Namun nyatanya, persentase kepatuhan menjaga jarak hanya mampu mencapai 59,20%, bahkan 42,53%.
Masalah ketidakpatuhan masyarakat ini, ia menekankan dampaknya pada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif.
Bahkan dalam beberapa hari belakangan mencetak rekor-rekor baru dalam hal peningkatan kasus.
"Sayangnya, penambahan kasus positif harian terus meningkat bahkan per hari ini menembus lebih dari 8000 kasus. Ini adalah angka yang sangat besar!" kata Wiku menegaskan.
Penambahan angka kasus yang cukup besar ini harus diperhatikan karena menandakan bahwa laju penularan Covid-19 masih terus meningkat.
Masyarakat harus sadar akan dampak dari kelalaian terhadap protokol kesehatan.
Target disiplin protokol kesehatan tidak akan menjadi sulit jika masyarakat sadar bahwa Indonesia masih dalam pandemi.
"Mohon masyarakat segera sadar, langkah kecilnya untuk mencuci tangan secara teratur, dengan memakai masker yang benar, bahkan upaya kecil untuk berusaha menjaga jarak satu sama lain sangat berdampak bagi kehidupan banyak umat manusia," ujar Wiku.
Seperti diketahui, saat ini Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Sehingga pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).