Penyebab Seorang Epidemiolog Sebut Vaksin Sinovac Belum Aman, Tingkat Keampuhannya Dipertanyakan
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum aman, sebut data awalnya belum ada
Editor: Talitha Desena Darenti
TRIBUNNEWS.COM - Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University memberikan penilaiannya mengenai vaksin Covid-19 Sinovac.
Dicky menilai, vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum aman untuk diedarkan.
Seperti yang diketahui, pemerintah seperti tengah menyiapkan vaksin Sinovac untuk didistribusikan di masyarakat.
Vaksin Sinovac sendiri telah tiba di Indonesia pada Minggu, 6 Desember 2020.
Vaksin ini diangkut dengan pesawat Garuda dan tiba di Bandara Soetta pukul 21.20 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin tengah dipersiapkan.
Baca juga: Fakta Kedatangan Vaksin Covid-19 Sinovac, Penjelasan Jokowi dan BPOM hingga Harapan Tenaga Kesehatan
Baca juga: Segera Edar, Bagaimana Distribusi Vaksin Sinovac? Terawan: Tunggu Izin dari BPOM & Halal dari MUI
Menteri Terawan mengungkapkan jika vaksin ini akan menunggu mendapat izin dari BPOM.
Sementara menurut Dicky Budiman, vaksin ini belum siap.
Pasalnya, vakin buatan Tiongkok itu belum diumumkan tingkat efikasinya atau keampuhannya hingga kini.
Padahal, tingkat efikasi yang akan menjadi penentu awal bagi Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengeluarkan izin edar darurat bagi vaksin Covid-19 dari Sinovac.